Perbedaan orang baik dengan orang buruk jika mati, perbedaan apa? kata Gus Miftah, “Addunya nikmatun wadunya musibatun, Dunia itu nikmat, dunia itu musibah,” kata Gus Miftah dalam ceramahnya yang dilansir portalsulut.com pada kanal YouTUbe al jauhar pada Sabtu, 28 Mei 2022.
Tentunya akan menjadi pertanyaan tiap orang jika kapan dunia itu dianggap nikmat, dan kapan dunia di anggap musibah.
“Dunia itu nikmat, bagi siapa? Bagi orang baik,” kata Gus Miftah.
“Kenapa nikmat? Karena apapun yang dia lakukan hakikatnya adalah membuka pintu surga-Nya Allah,” imbuhnya.
Dan hal ini sambung Gus Miftah, begitu dia mati, itulah saat yang tepat bahwa dia benar-benar membuka surga-Nya Allah.
Gus Miftah menghimbau agar coba untuk memperhatikan orang baik itu ketika meninggal, biasanya kata Gus Miftah itu tersenyum.
“Kenapa orang yang baik matinya tersenyum seperti itu? karena di iming-imingi gambarnya surga,” jelas Gus Miftah.
Tersenyum itu kata Gus Miftah merupakan gambaran surga, sedangkan cemberut itu gambarannya neraka.
“Orang baik itu kalau mati biasanya tersenyum karena sudah diberi gambarannya surga,” jelas Gus Miftah.