اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Artinya: "Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana," (QS. At-Taubah: 60).
Berdasarkan ayat tersebut, maka ada 8 golongan wajib menerima zakat, yakni:
1. Fakir
Orang fakir juga termasuk orang yang berhak menerima zakat
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap Rahasia Sukses Dunia dan Akhirat, Simak Secara Lengkap Disini
2. Miskin
Begitu juga dengan miskin sama dengan fakir sama-sama wajib menerima zakat
3. Amilin (pengurus zakat)
Orang yang membantu mengurus zakat maka mereka juga wajib menerima zakat sesuai pekerjaan mereka.