Network
PORTAL SULUT - Elon Musk sedang mencari CEO baru untuk menjalankan perusahaan yang baru diakuisisinya.
Elon Musk mengaku tak ingin menjadi CEO di perusahaan mana pun. Ia sedang mencari orang untuk mengurus Twitter yang baru dibelinya.
Elon Musk mengungkapkan hal itu saat bersaksi di persidangan di Delaware, AS, terkait paket kompensasi di perusahaan Tesla.
Baca Juga: Wah, Minum Kopi Ternyata Bisa Bikin Sehat Otak
Elon Musk, yang merupakan CEO dari beberapa perusahaan, menjawab pertanyaan dari pengacara yang mewakili Tesla dan keluar pernyataan itu.
“Saya terus terang tidak ingin menjadi CEO perusahaan mana pun,” kata Elon Musk sebagaiman dikutip dari The Verge.
Dia menjelaskan alasannya tidak suka menyandang gelar CEO. Menurut Elon Musk, peran di berbagai perusahan bukan kepala eksekutif tradisional.
"Di SpaceX, saya benar-benar bertanggung jawab atas rekayasa roket dan Tesla atas teknologi di dalam mobil yang membuatnya sukses," katanya.
“Jadi, CEO sering dipandang sebagai peran yang berfokus pada bisnis, tetapi pada kenyataannya, peran saya lebih dari seorang insinyur," imbuh dia.
Elon Musk juga menegaskan kembali bahwa dia tidak berniat untuk tetap menjadi CEO Twitter selamanya.
Musk mengambil alih perusahaan dua minggu lalu dan, sejak itu, telah memberhentikan separuh staf, meluncurkan dan mencabut beberapa ide produk baru
“Saya berharap untuk mengurangi waktu saya di Twitter dan mencari orang lain untuk menjalankan Twitter dari waktu ke waktu,” katanya.
Baca Juga: Ronaldo Hampir Berseragam Manchester City, Sosok Ini Bikin CR7 Bertahan di MU
Musk sebelumnya telah mengungkapkan kepada investor bahwa dia hanya berharap untuk menjabat sebagai CEO Twitter untuk sementara.
Musk bahkan berpikir untuk mengundurkan diri sebagai CEO Tesla, menurut James Murdoch, mantan anggota dewan Tesla.
Murdoch bersaksi di kemudian hari bahwa Musk telah secara khusus mengemukakan siapa yang dia inginkan untuk menggantikannya sebagai CEO Tesla
Dalam deposisi pra-persidangannya, Murdoch mengatakan bahwa Musk tidak mengajukan penerus tertentu, tetapi dalam waktu sela telah melakukannya.
Gebrakan Elon Musk
Minggu-minggu pertama Elon Musk sebagai CEO Twitter tampaknya membawa pergolakan bagi karyawan di perusahaan teknologi itu.
Sebagian besar karyawan penuh waktu perusahaan dipecat melalui email awal bulan ini oleh miliarder tersebut.
Dia juga akan menghilangkan sejumlah pekerjaan kontrak bagi mereka yang bertanggung jawab mencegah penyebaran informasi palsu dan konten berbahaya lainnya.
Beberapa insinyur juga mengklaim di Twitter bahwa mereka telah diberhentikan minggu ini sebagai akibat dari kritik publik terhadap Musk di Twitter atau di papan pesan internal untuk staf Twitter.
Batasan tentang apa yang dapat dikatakan pengguna di situs akan dilonggarkan, menurut Musk.
Meskipun ia telah menuai kritik dari hampir semua pihak karena diduga membuka pintu untuk ujaran kebencian dan ujaran berbahaya lainnya di Twitter.***
