Gurita Mungkin Saja Bermimpi Saat Tidur, Kata Ilmuwan

- 15 Mei 2022, 16:30 WIB
Gurita
Gurita /Foto: mrganso/pixabay/

PORTAL SULUT - Gurita kemungkinan bermimpi saat mereka tertidur. Setidaknya demikian menurut ilmuwan yang menelitinya.

Gurita terlihat mengasyikkan saat mereka tidur. Mereka seolah membuat pertunjukan cahaya. Tubuhnya bak berubah-ubah warna.

Nah, para peneliti menduga, warna tersebut menunjukkan saat mereka mengalami sesuatu yang mungkin seperti bermimpi.

Baca Juga: Saat Nyawa Terancam, Pura-pura Mati Jadi Taktik Serangga Hadapi Musuh

Peneliti menemukan bahwa gurita memiliki dua kondisi tidur utama yang bergantian, tidur nyenyak dan tidur aktif.

Sidarta Ribeiro dari Brain Institute of the Federal University of Rio Grande do Norte, Brazil, menjelaskan, selama tidur nyenyak gurita sangat diam. Kulitnya pucat dan pupil mata berkontraksi.

Sementara saat tidur aktif, hewan ini secara dinamis mengubah warna dan tekstur kulit serta menggerakkan kedua mata sambil mengontrak pengisap dan tubuhnya dengan otot berkedut.

Mengutip Treehugger, tidur aktif biasanya terjadi setelah periode tidur tenang yang lama, setidaknya enam menit atau lebih. Dan biasanya berulang setiap 26 hingga 39 menit

Ilmuwan sebelumnya percaya bahwa hanya mamalia dan burung yang memiliki dua kondisi tidur yang berbeda: tidur non-REM dan REM.1.

Tidur REM adalah saat kebanyakan mimpi biasanya terjadi.

Kemudian peneliti menemukan beberapa reptil memiliki tidur REM dan non-REM. Keadaan seperti REM ditemukan pada sotong, yang juga merupakan cephalopoda seperti gurita

“Itu membuat kami bertanya-tanya apakah kami mungkin melihat bukti dari dua status tidur pada gurita juga,” kata Ribeiro.

Baca Juga: Cegah Ekstremisme dan Terorisme, Kemenag Kenalkan Moderasi Beragama pada Dunia

“Gurita memiliki sistem saraf yang paling terpusat dari semua invertebrata dan dikenal memiliki kapasitas belajar yang tinggi.”

Untuk mengetahuinya, para peneliti merekam video gurita di laboratorium.

Para ahli mengembangkan tes stimulasi visual dan mekanis untuk mengukur ambang gairah hewan di berbagai titik dalam siklus bangun-tidur.

“Hasilnya menunjukkan bahwa dalam kedua kondisi tidur, gurita membutuhkan rangsangan yang kuat untuk membangkitkan respons perilaku," kata Sylvia Medeiros.

Sylvia Medeiros, peneliti dari Brain Institute dari Universitas Federal Rio Grande do Norte, Brasil, yang terlibat dalam penelitian itu.

Hasil penelitian mereka dipublikasikan di jurnal iScience.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa saat cephalopoda beristirahat, sel-selnya yang mengandung pigmen (chromatophores) menjadi aktif.

David Scheel, seorang profesor biologi kelautan di Alaska Pacific University di Anchorage, menceritakan saat gurita bernama Heidi tidur dan berubah warna.

Scheel mengatakan bahwa jika Heidi sedang bermimpi, perubahan warnanya dapat menunjukkan subjek mimpinya.

Baca Juga: Fakta Unik!! Negara Tanpa Malam Hari, Ini Daftar Negaranya

Tetapi apakah gurita benar-benar mengalami sesuatu seperti mimpi?

“Tidak mungkin untuk menegaskan bahwa mereka sedang bermimpi karena mereka tidak dapat memberi tahu kami hal itu," kata Medeiros.

“Tetapi hasil kami menunjukkan bahwa selama ‘tidur aktif’ gurita mengalami keadaan yang serupa dengan tidur REM, yang merupakan keadaan di mana manusia paling banyak bermimpi,” kata Medeiros.

“Jika gurita benar-benar bermimpi, kecil kemungkinannya mereka mengalami plot simbolis yang kompleks seperti yang kita alami," sambungnya.

Dia mengatakan, tidur aktif pada gurita memiliki durasi yang sangat singkat, biasanya dari beberapa detik hingga satu menit.

"Jika selama keadaan ini ada mimpi yang terjadi, itu akan lebih seperti klip video kecil, atau bahkan gif,” ucap Medeiros.

Penemuan ini memiliki implikasi menarik untuk memahami kognisi gurita, evolusi tidur, dan kemungkinan hubungan antara tidur dan kognisi pada cephalopoda, kata para peneliti.

Mereka ingin melanjutkan penelitian untuk lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi saat hewan sedang tidur.

“Sangat menggoda untuk berspekulasi bahwa, seperti pada manusia, bermimpi di gurita dapat membantu beradaptasi dengan tantangan lingkungan dan mendorong pembelajaran,” kata Ribeiro.

Baca Juga: Selain Hepatitis Virus Varian Baru Mulai Menyerang, Apa itu Virus Hendra? Berikut Gejalanya

“Apakah gurita mengalami mimpi buruk? Mungkinkah mimpi gurita tertulis pada pola kulit mereka yang dinamis? Bisakah kita belajar membaca mimpi mereka dengan mengukur perubahan ini?” kata dia.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Treehugger


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x