Network
PORTAL SULUT - Temuan serius beberapa minggu terakhir telah mengguncang jiwa Amerika dan ilmiah.
Orang-orang harus menilai kembali persepsi mereka tentang vaksin COVID-19, dan munculnya kembali epidemi yang menurut banyak orang telah berakhir. Banyak dari kita harus menerima bagaimana hidup terkadang bisa menjadi rumit.
Dikutip laman koreaheral.com, Ini adalah roller coaster ilmiah dan emosional. Di musim semi, kami melihat varian alfa, yang dua kali lebih menular daripada strain leluhur. Itu diikuti oleh beta, yang delapan kali lebih tahan terhadap uji laboratorium dan netralisasi dengan antibodi terapeutik dalam cawan petri.
Baca Juga: Roman Abramovich Mengkonfirmasi Menjual Chelsea dan Akan Menyumbangkan ke Ukraina
Varian itu mengkhawatirkan, karena lebih mampu melawan vaksin. Kami beruntung karena kalah bersaing dengan alfa -- varian yang bisa ditangani oleh vaksin.
Sekarang delta ada di sini dan merobek keduanya, seperti pisau panas menembus mentega. Ini menggantikan beta dengan kecepatan yang sama dengan yang menggantikan alfa dan semua varian di antaranya. Sekarang varian dominan di AS, muncul di lebih dari 90 persen kasus positif.
Jadi, ada apa dengan delta ini, atau apa yang harus saya katakan, banyak delta?
Apa yang kita lihat adalah perubahan yang menarik secara ilmiah, tetapi secara epidemiologis membingungkan pada virus yang terjadi dengan kecepatan yang sangat cepat. Delta memiliki beberapa karakteristik baru yang membuatnya menjadi musuh yang tangguh. Ini jauh lebih menular ke orang lain; viral load awal di hidung tampaknya agak lebih tinggi daripada jenis sebelumnya dengan penyebaran yang lebih cepat ke paru-paru dan organ lain di dalam tubuh.
