Sekitar pukul 20.30, penduduk Kampong Ladang, Tanjong Kupang mendengar suara ledakan keras. Api membumbung di atas rawa. Badan pesawat Boeing 737-2H6 bercerai berai dan hangus.
Baca Juga: Dengan Gerakan Sulut Bermasker, Ajak Warga Sulawesi Utara Disiplin dan Bersatu Gairahkan Ekonomi
Sebanyak 100 orang di dalamnya tewas seketika, jasad mereka sulit diidentifikasi. Termasuk yang kehilangan nyawa adalah Menteri Pertanian Malaysia, Dato' Ali Haji Ahmad, Kepala Departemen Pekerjaan Umum Malaysia, Dato' Mahfuz Khalid, dan Duta Besar Kuba untuk Jepang, Mario Garcia.
Tragedi memilukan itu menelan korban cukup banyak, diantaranya 73 warga negara Malaysia, 3 (Australia), 5 (Inggris), 4 Jerman, 1 (Afghanistan), 3 (India),1 (Thailand, 1 Jepang, 1 (Singapura), 1 (Kanada) dan 3 (Indonesia), 1 (Amerika) dan lain-lain.
Baca Juga: Ormas Lakukan Premanisme, Kapolri: Kami akan Sikat
Siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini?
Dari hasil olah TKP, ditemukan sejumlah selongsong peluru yang diduga milik pembajak.
Bahkan, ketika itu dikabarkan ajudan Datuk Seri sempat duel dengan para pembajak.
Sampai saat ini belum diketahui kelompok dari mana para pembajak pesawat yang telah menelan korban jiwa cukup banyak. Begitu juga apa motifnya.***