Sekitar pukul 19.47, di ketinggian 4.000 kaki di atas Batu Arang, jelang pendaratan di Kuala Lumpur, sang pilot Kapten G. K. Ganjoor melapor ke menara pengawas.
"635 diizinkan mendarat. Angin di darat relatif tenang," kata petugas menara kontrol, menanggapi.
Saat itu ada pesawat kedua yang antre mendarat. Melihat pesawat tak kunjung turun, sang pilot mengontak sesama penerbang.
"Ada masalah?," tanya dia.
"Kami mengalami kondisi darurat," jawab pilot Kapten Ganjoor.
Tak ada kejelasan, hingga akhirnya ia melanjutkan. "Ada pembajak dalam pesawat."
Baca Juga: Ditinggal Makan, Kaca Mobil Dirusak, Laptop dan Kamera Anji Manji Dicuri
Pesawat tak sempat mendarat di Kuala Lumpur, pilot menginformasikan Boeing itu langsung mengarah ke Bandara Paya Lebar Singapura.
Pihak bandara Singapura sendiri ketika itu, juga sudah memberikan izin kepada pilot untuk mendarat. Namun tak lama kemudian, pesawat hilang dari pantauan radar.
Belakangan akhirnya diketahui pesawat terjatuh dan meledak di Tanjung Kupang.