Saat Nyawa Terancam, Pura-pura Mati Jadi Taktik Serangga Hadapi Musuh

15 Mei 2022, 11:08 WIB
PURA-PURA mati menjadi strategi antlion saat menghadapi musuh yang mengancam nyawanya. /Foto: Nigel R. Franks/University of Bristol/

PORTAL SULUT - Berpura-pura mati ternyata jadi cara sejumlah hewan untuk menghindari predator yang berniat memangsanya. Jadi, taktik tersebut bukan posum saja yang melakukannya.

Selama ini, posum, hewan dari keluarga marsupilame dikenal suka berpura-pura mati untuk menghindari calon pemangsanya.

Sebuah studi menemukan, hewan berpura-pura mati untuk jangka waktu tertentu. Berapa lama mereka tidak bergerak tergantung pada keadaan.

Baca Juga: Cegah Ekstremisme dan Terorisme, Kemenag Kenalkan Moderasi Beragama pada Dunia

Namun, mereka dapat menunggu cukup lama saat nyawa mereka jadi taruhan. Charles Darwin pernah mengamati kumbang yang pura-pura mati selama 23 menit.

“Anehnya, ini tidak hanya umum tetapi juga sangat tersebar luas di dunia hewan," ujar Nigel R Franks, peneliti dari Fakultas Ilmu Biologi Universitas Bristol.

"Kutu kayu melakukannya, seperti halnya kumbang, ayam, kelinci dan, tentu saja, posum,” sambung Franks seperti dikutip PortalSulut.com dari Treehugger.

Dalam istilah sains, para peneliti menyebut proses ini ‘imobilitas pasca-kontak’. Hasil studi Franks dan tim dipublikasikan di jurnal Biology Letters pada Mei 2021.

Satu di antara hewan yang melakukan cara ini adalah antlions atau semut singa atau masyarakat Indonesia lebih suka menyebutnya undur-undur.

“Antlions, makhluk favorit kami dalam hal ini, memberi kami catatan waktu 61 menit,” kata Franks.

Antlions adalah anggota dari sekelompok besar serangga.

Larva antlion menggali lubang di tanah yang gembur dan kemudian secara agresif menyerang semut dan serangga kecil lainnya yang jatuh ke lubang berpasir.

Baca Juga: Selain Hepatitis Virus Varian Baru Mulai Menyerang, Apa itu Virus Hendra? Berikut Gejalanya

Dalam studi lain, para peneliti mengamati lubang pasir untuk memahami bagaimana larva undur-undur membangun lubangnya.

Ketika mereka memasukkannya ke dalam skala timbangan mikro untuk menimbangnya, mereka melihat bahwa larva tetap diam untuk waktu yang lama.

Para peneliti menemukan bahwa lamanya waktu antlions tetap tidak bergerak setelah diganggu tidak dapat diprediksi dan seringkali cukup lama.

Dalam meneliti hewan lain, mereka menemukan bahwa berapa lama mereka menunggu untuk bergerak lagi dapat bergantung pada faktor-faktor seperti kelaparan dan suhu. Tapi itu selalu bervariasi

“Ketidakpastian ini sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka,” kata Franks.

Misalnya, jika seekor burung mendatangi lubang undur-undur ini, larvanya berpura-pura mati.

Burung kemudian akan melayang di sekitar calon mangsanya itu untuk melihat apakah mereka bergerak.

“Bayangkan undur-undur tetap diam selama lima menit. Dalam kasus seperti itu, pemangsa bisa mencari mangsa alternatif,” kata Franks.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Treehugger

Tags

Terkini

Terpopuler