Kemudian ada juga perasaan seperti dunia semakin cepat atau lambat, perasaan bahwa Anda tidak dapat berhenti khawatir atau bahwa hal buruk akan terjadi jika Anda berhenti khawatir.
Baca Juga: Awas, Hati-hati Moms! 5 Kesalahan Pola Asuh Ini Bisa Merusak Mental Anak!
Selain itu, lanjut dr. Akintomide, mudah kesal, dan sensitif terhadap kebisingan.
- Kognitif
"Ini bisa melibatkan kekhawatiran tentang tidak ada yang spesifik, antisipasi yang menakutkan atau ketakutan yang terburuk, khawatir kehilangan kendali dan khawatir akan malu."
- Fisik
Komponen ketiga meliputi gejala fisik yang dapat berupa mulut kering, kesulitan menelan, rasa tercekik, dada sesak, dada tidak nyaman, jantung berdebar kencang.
Tanda fisik lainnya saat keceasan sudah melanda, sering buang air kecil atau besar atau angin, gemetar tangan atau seluruh tubuh, sakit kepala dan nyeri otot.
- Perilaku
Komponen keempat adalah komponen perilaku, yang menurut Dr Akintomide termasuk hiperventilasi, merasa pusing, kesemutan di jari tangan, jari kaki atau bibir serta kurang tidur dan mimpi buruk.
Serangan panik
Beberapa orang juga mengalami serangan panik.
Baca Juga: Bumil Wajib Tahu! Posisi Tidur Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Janin, Segera Hindari