Lakukan Hal Ini, Dijamin Osteoporosis Ogah Mendekat

- 29 Juli 2022, 14:12 WIB
Ilustrasi osteoporosis
Ilustrasi osteoporosis /pixel.com

PORTAL SULUT - Dapat bergerak aktif dan melakukan kegiatan fisik sampai lanjut usia merupakan dambaan setiap orang. Namun, terkadang harapan itu tidak seindah kenyataan, bisa saja seseorang mengalami gangguan pada tulangnya sehingga membatasi aktivitasnya.

Apakah Sobat Sehatku pernah mendengar istilah Osteoporosis? Osteoporosis atau dalam bahasa awam sering disebut tulang keropos merupakan kondisi dimana tulang menjadi mudah patah atau retak karena berkurangnya kekuatan tulang.

Meskipun sering diidentikkan dengan penyakit wanita, Osteoporosis ternyata bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa.

Fakta yang lebih mengejutkan adalah osteoporosis biasanya tidak terdeteksi sampai muncul gejala retak atau patah tulang.

Baca Juga: 96% Orang tak Tahu Terserang Sakit Ginjal Tahap Awal, Ini Penyebab Ginjal Seseorang Cepat Rusak

Itulah sebabnya penyakit ini juga disebut sebagai silent thief yang diam-diam mengambil kalsium dari tulang. Kerusakan tulang ini sayangnya tidak bisa disembuhkan apalagi jika terjadi di tulang panggul, yang tentunya mengurangi kualitas hidup penderitanya.

Lantas, apa penyebab osteoporosis dan bagaimana upaya pencegahannya, yuk cari tahu jawabannya lewat ulasan berikut sebagaimana telah disarikan dari bahan paparan dalam acara Temu Kader PKK Puskesmas Tepus I.

Apa sih Osteoporosis itu?

Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang secara perlahan berkurang, sehingga tulang menjadi lemah, keropos dan rentan akan fraktur (patah tulang). Penyakit tulang ini dapat terjadi di berbagai tulang manusia tapi paling sering menyebabkan fraktur pada tulang yang tipis seperti sendi panggul, sendi bahu, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Osteoporosis diklasifikan menjadi dua yaitu:
• Osteoporosis primer, yang terjadi pada wanita pasca menopause dan wanita atau pria berusia lanjut. Jenis ini terjadi akibat penurunan hormon estrogen pada usia lanjut atau setelah menopause yang memicu pengeroposan tulang.
• Osteoporosis sekunder, disebabkan oleh penyakit atau kelainan tertentu, akibat tindakan operasi, atau pemberian obat.

Penyebab Osteoporosis

Tulang adalah jaringan hidup yang terus-menerus dipecah dan diganti. Tulang baru dibuat dan tulang lama dihancurkan. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak mampu mengikuti hilangnya tulang yang lama.

Ketika masih muda, tubuh bisa membuat tulang baru lebih cepat daripada memecah tulang tua dan massa tulang meningkat. Setelah awal usia 20-an, proses tersebut melambat, dan kebanyakan orang mencapai puncak massa tulang pada usia 30-an tahun. Seiring bertambahnya usia, massa tulang hilang lebih cepat daripada pembentukannya.

Faktor Risiko Osteoporosis

Risiko osteoporosis sebagian bergantung pada seberapa banyak massa tulang yang dicapai di masa muda. Semakin tinggi massa tulang puncak, semakin banyak tulang yang ‘disimpan’, dan semakin kecil pula kemungkinan terkena kondisi kesehatan ini.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Secara umum diklasifikasikan menjadi faktor yang bisa dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi.

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
• Hormon seks. Kadar estrogen yang rendah berkaitan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, maupun menopause dapat menyebabkan osteoporosis pada perempuan. Sedangkan pada laki-laki, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan penyakit tulang ini. Hal ini dapat dimodifikasi dengan perubahan pola makan dan juga terapi hormonal.

Baca Juga: Demam Berdarah Bertekuk Lutut di Hadapan Buah Ini Ujar dr. Zaidul Akbar, Sukses Stabilkan Trombosit

• Pola makan tidak sehat termasuk gangguan makan seperti Anoreksia nervosa. Pada anoreksia nervosa, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang seharusnya, sehingga kekurangan komponen yang dibutuhkan untuk menjaga kepadatan tulang.

• Gangguan kesehatan pada usus yang tak mampu menyerap nutrisi

• Diet rendah kalsium dan vitamin D dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh.

• Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang yang dapat memengaruhi kekuatan tulang

• Kurangnya aktivitas fisik.

• Merokok.

• Konsumsi alkohol

• Underweight atau berat badan yang tidak proporsional

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:

• Jenis kelamin. Perempuan lebih rentan mengalami osteoporosis daripada pria.

• Usia atau proses degeneratif. Semakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko terkena Osteoporosis (sekitar 40 tahun ke atas).

• Ukuran tubuh yang kecil dan kurus pada perempuan.

• Perempuan dengan etnis Kaukasia dan Asia memiliki risiko paling tinggi dibanding perempuan Hispanik dan kulit hitam.

• Riwayat Osteoporosis dalam keluarga.

Gejala Osteoporosis

Tidak mudah untuk mendeteksi gejala Osteoporosis karena biasanya pengidap tidak merasakan gejala apa pun pada tahap awal penyakit. Namun, secara umum penderita osteoporosis akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
• Sakit punggung, yang disebabkan oleh tulang belakang yang patah atau kolaps.
• Menurunnya tinggi badan dari waktu ke waktu.
• Postur bungkuk.
• Mudah mengalami patah tulang walau hanya karena benturan yang ringan.

Baca Juga: HATI-HATI! Jika Ada Tanda Ini di Tubuhmu, dr.Zaidul Akbar: Berbahaya untuk Hati, Usus dan Ginjal, Lakukan Ini

Jika tidak ditangani, apa komplikasi Osteoporosis?

Komplikasi paling serius yang mungkin terjadi pada penderita Osteoporosis adalah patah tulang, terutama di tulang belakang atau pinggul. Patah tulang pinggul sering terjadi akibat jatuh dan bisa mengakibatkan kecacatan dan bahkan meningkatkan risiko kematian dalam tahun pertama setelah cedera.

Dalam beberapa kasus, patah tulang belakang bisa terjadi bahkan jika tidak jatuh. Tulang-tulang yang membentuk tulang belakang (vertebra) bisa melemah hingga kolaps, yang dapat mengakibatkan nyeri punggung, kehilangan tinggi badan, dan postur membungkuk ke depan.

Pengobatan Osteoporosis

Pengobatan Osteoporosis meliputi mengobati dan mencegah patah tulang, serta menggunakan obat-obatan untuk memperkuat tulang. Berikut beberapa obat-obatan yang bisa diberikan untuk mengatasi Osteoporosis:
• Bifosfonat.
• Denosumab.
• Terapi hormon.
• Obat pembentuk tulang.

Selain pengobatan di atas, pasien juga akan dianjurkan untuk mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkannya terjatuh atau cedera.

Pencegahan Osteoporosis

Pada beberapa keadaan, Osteoporosis sulit untuk dicegah, namun Sobat Sehatku bisa mengurangi risiko terkena Osteoporosis dengan melakukan beberapa hal seperti:

• Mengatur pola makan
Diet sehat dengan asupan Kalsium, vitamin D dan vitamin K dapat membantu membuat tulang kuat sekaligus menjaga kesehatan tulang. Contoh makanan yang mengandung:
- Kalsium : ikan, kacang-kacangan, dan sayuran
- Vitamin K : bayam, brokoli, kacang kedelai, telur, daging, stroberi, sereal dan minyak sayur
- Vitamin D : ikan tuna, ikan salmon, susu, jus jeruk, susu kedelai, sereal, hati sapi, keju dan kuning telur

• Olahraga
Jenis-jenis olahraga yang bisa mencegah osteoporosis :
- Weight bearing : berjalan, jogging, mendaki, naik tangga, tenis dan sebagainya
- Gerakan meloncat : voli, basket, lompat tali
- Untuk manula : tai chi dan jalan santai

• Menerapkan gaya hidup sehat
Berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol merupakan gaya hidup sehat yang sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya osteoporosis.

Bila Sobat Sehatku tergolong orang yang berisiko tinggi mengalami osteoporosis, seperti sudah memasuki masa menopause atau berusia lanjut, dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan tulang ke dokter, terutama bila mengalami patah tulang akibat jatuh.

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah