Para peneliti lebih lanjut menambahkan bahwa kehati-hatian harus digunakan ketika merekomendasikan sarapan untuk menurunkan berat badan karena mungkin sebenarnya memiliki efek sebaliknya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tinjauan ini memang memiliki keterbatasan. Jenis makanan yang dikonsumsi tidak dimasukkan, dan durasi penelitian tidak terlalu lama.
Baca Juga: Tinggalkan Skincare! Makan Produk Herbal Ini Dijamin Langsung Cantik Alami Kata dr. Zaidul Akbar
Selain itu, para peneliti menyebutkan perlunya studi tambahan untuk menentukan efek jangka panjang dari melewatkan sarapan.
Menariknya, penelitian lain menemukan bahwa melewatkan sarapan sebenarnya dapat menurunkan total asupan kalori harian sebesar 252 kalori.
Namun, para peneliti mencatat bahwa itu menurunkan kualitas diet secara keseluruhan ketika ada makanan yang dilewati.
Saat ini, tampaknya tidak ada bukti kuat yang mengaitkan asupan sarapan dengan penambahan berat badan.
Apakah orang yang sarapan lebih sehat?
Menurut salah satu studi observasional di tahun 2018, mereka yang sering sarapan sering lebih memperhatikan asupan gizinya secara keseluruhan, berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas fisik, dan mengelola stres secara memadai.
Sebaliknya, mereka yang melewatkan sarapan cenderung memiliki kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat seperti sering merokok dan minum-minuman keras.