Berikut Ketentuan dan Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

- 17 Mei 2021, 10:34 WIB
Puasa enam hari setelah Lebaran apakah dibolehkan?
Puasa enam hari setelah Lebaran apakah dibolehkan? /Pixabay/

PORTAL SULUT – Adapun ketentuan Qodho Puasa, yakni bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa karena dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan yang jauh dan bersifat temporer, diwajibkan mengganti puasanya sebanyak hari yang ditinggalkan di luar bulan ramadhan.

Sebab menunaikan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh adalah kewajiban umat muslim setahun sekali, maka karena sifatnya puasa ramadhan adalah wajib maka jika tidak menunaikan selama satu bulan penuh harus menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkan.

Artinya adalah umat muslim harus melaksanakan ibadah puasa di waktu yang lain di luar bulan ramadhan dan sebaiknya mengqadha puasa ramadhan itu harus disegerakan dan jangan dinanti-nanti.

Baca Juga: Kasus Antigen bekas, Menteri BUMN Erick Thohir Pecat Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika

Dikutip mantrasukabumi.com dalam artikel Niat Puasa Qadha Ramadhan, Wajib Puasa Sebanyak Hari yang Ditinggalkan di Luar Bulan Ramadhan,” yang diambil dari kepri.kemenag.go.id pada Senin, 17 Mei 2021.

Berikut ketentuan qadha puasa ramadhan, adapun ketentuan Qodho Puasa, yakni bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa karena dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan yang jauh dan bersifat temporer, diwajibkan mengganti puasanya sebanyak hari yang ditinggalkan di luar bulan ramadhan.

Dan bagi mereka diwajibkan berpuasa dilain waktu dengan meniatkan puasanya adalah puasa qadha ramadhan.

Baca Juga: Akibat Penumpang Selfie, Perahu Wisata Terbalik di Kedung Ombo Boyolali, 6 Korban Sudah Terindetifikasi

“Sedangkan bagi mereka yang meninggalkan puasa ramadhan karena Lanjut Usia, Sakit menahun yang tidak ada harapan kesembuhannya serta Wanita hamil dan wanita yang menyusui yang meninggalkan puasa karena khawatir akan janin yang dikandungnya dan anak yang disusuinya, maka dikenai Fidyah Puasa ramadhan dengan cara memberi makan orang miskin dengan kadar besar fidyah: 1 mud atau 8 ons, yang jika diuangkan senilai Rp. 15.000,- (Lima belas ribu rupiah) per hari sebanyak puasayang ditinggalkan.” Jelas H. Samsudin lagi.

Dan terakhir bagi mereka yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari di bulan ramadhan maka ia diwajibkan Kifarat/ Denda Puasa dengan pilihan sebagai berikut, memerdekakan budak, jika tidak mampu maka dapat melaksanakan puasa 2 (dua) bulan bertuturt-turut dan apabila tidak mampu juga maka diwajibkan memberi makan 60 orang fakir/miskin.

Halaman:

Editor: Ainur Rofik

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x