PORTAL SULUT - Saat si kecil mulai menangis, umumnya sebagian besar orang tua akan menyuruh anaknya untuk berhenti menangis.
Bahkan tanpa disadari orang tua sampai harus meninggikan nada bicaranya alias membentak anak agar tangisan anak tidak semakin keras dan berhenti menangis.
Padahal menurut psikolog, menangis bukanlah pertanda anak cengeng melainkan merupakan bentuk anak untuk mengekspresikan perasaannya seperti khawatir, takut, ataupun tidak nyaman.
Terlebih kemampuan komunikasi si kecil belum sebaik orang dewasa, sehingga menangis menjadi salah satu sarana komunikasinya.
Sehingga jika anak dilarang untuk menangis, hal itu dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan anak.
Nah, artikel kali ini akan membahas lima dampak memaksa anak berhenti menangis.
Dilansir Portal Sulut dari channel YouTube Dunia Parenting, berikut pembahasan selengkapnya.
1. Anak merasa orang tua merendahkan perasaannya