9 Tanda Tidak Terduga bisa Bikin Pernikahan Takkan Langgeng, dari Senyuman hingga Ukuran Ranjang!

5 Mei 2022, 13:40 WIB
Senyuman dalam foto di masa kecil hingga ukuran ranjang ternyata bisa bikin pernikahan tidak akan langgeng./Bright Side. /

PORTAL SULUT – Inilah 9 tanda tidak terduga yang bisa membuat sebuah pernikahan tidak akan langgeng, dari senyuman hingga ukuran ranjang!

Setiap pasangan yang telah mengikat tali pernikahan, tentu menaruh harapan agar mereka bisa hidup langgeng, tidak ada tanda-tanda bakal berakhir alias cerai.

Tapi siapa sangka, ada beberapa hal yang telah menjadi tanda kalau satu pasangan tidak akan langgeng, karena pernikahan mereka putus oleh palu cerai!

Baca Juga: 6 Weton Ini Luar Biasa Dalam Segala Bidang Menurut Kitab Primbon Jawa, Cek Weton Anda!

Kasus cerai atau putusnya tali pernikahan sebuah rumah tangga yang tidak langgeng, terjadi hampir setiap hari di berbagai belahan dunia.

Tidak terkecuali di Indonesia, jumlah rumah tangga yang berjalan tidak langgeng dan harus berakhir cerai karena tali pernikahan mereka tidak kuat, masih terus terjadi setiap hari.

Ada begitu beragam faktor memicu sebuah pernikahan pasangan suami-istri (pasutri) menjadi tidak langgeng dan pada akhirnya sampai di kata cerai.

Mulai dari hubungan yang sudah tidak cocok hingga kehadiran orang ketiga.

Di samping itu, ternyata ada beberapa tanda lai yang rupanya sudah muncul di tengah pernikahan sebuah rumah tangga, namun belum disadari oleh pasutri.

Dikutip PortalSulut.Pikiran-Rakyat.com dari Bright Side, berikut 9 tanda sebuah pernikahan bisa tidak langgeng dan pada akhirnya sampai di titik cerai menurut beberapa ilmuwan:

 

1. Jumlah senyuman dalam foto masa kecil

Para psikolog mengadakan sejumlah eksperimen untuk mencoba memahami apa mungkin memprediksi kasus cerai berdasarkan foto-foto masa kecil dan masa muda seseorang.

Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan memperhatikan foto-foto buku tahunan perguruan tinggi dan menilai intensitas senyuman dengan skala 1 sampai 10.

Penilaian itu didasarkan pada meregangnya 2 otot: yang satu mengencangkan mulut dan yang lain membentuk kerutan di sekitar mata.

Tak satu pun dari mereka yang senyuman-nya diberi nilai “10”, berujung cerai.

Di saat yang sama, tiap orang keempat dari mereka yang mengerutkan dahi, pernikahan mereka ternyata tidak langgeng.

Secara umum, hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa orang yang kelihatan muram dalam foto berisiko 5 kali lebih besar untuk cerai daripada mereka yang punya senyuman lebar.

Baca Juga: Kecerdasan Weton ini Berpengaruh Pada Kesuksesan Mereka, Karirnya Cemerlang, Rezekinya Bersinar

2. Nada emosional dalam suara

Sebuah algoritma komputer bisa memprediksi kesuksesan sebuah pernikahan, dengan akurasi 79%, cuma dengan menggunakan nada suara pasangan ketika berkomunikasi satu sama lain.

Para ilmuwan menganalisis percakapan lebih dari 100 pasangan yang mendatangi seorang psikolog dan mengamati status pernikahan mereka selama lima tahun.

Ternyata intensitas, nada, rasa gugup, dan getaran dalam suara bisa mengindikasikan emosi yang kuat.

“Bukan cuma apa yang kamu katakan yang penting, cara kamu mengatakannya juga sangat penting. Penelitian kami menegaskan bahwa ini juga berlaku bagi sebuah hubungan,” kata para ilmuwan.

 

3. Lawan jenis sebagai rekan kerja

Menurut suatu penelitian, orang yang dalam kerjanya dikelilingi oleh lawan jenis 15% lebih sering berujung cerai.

Penelitian tentang masalah ini bahkan dilakukan pada skala yang lebih besar, ketika mereka meneliti para pasangan yang melangsungkan pernikahan antara tahun 1981 sampai 2002 di negara yang diteliti.

Dari penelitian ini, mereka menemukan bahwa tali pernikahan dari 100.000 pasangan tidak langgeng, karena telah berakhir dengan kata cerai.

 

4. Pendidikan ibu

Wanitalah yang lebih sering mengajukan gugatan cerai.

Akan tetapi, telah ada penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan pasangan meniru perilaku orang tua mereka, terutama ibu.

Para sosiolog meneliti perilaku 7.000 orang dan menemukan bahwa jika seorang ibu memasuki hubungan yang baru, sering kali, anak-anak mereka akan berperilaku sama ketika dewasa.

Baca Juga: Bukan Sholat Dhuha dan Tahajud, Inilah 1 Ibadah yang Mendatangkan Rezeki Instan Terang Gus Baha

5. Mengabaikan konflik

John Gottman menyebutkan ada 4 tanda sebuah kasus cerai akan segera terjadi: penghinaan, pembelaan diri, kritik, dan mengabaikan konflik.

“Keempat pertanda bencana” itu sekilas terdengar biasa saja, tapi sebenarnya ini adalah perilaku yang sangat berbahaya.

Bayangkan saja, kamu merasa siap berdebat sengit tentang suatu masalah yang telah cukup lama mengganggumu dan pasanganmu tiba-tiba menolak melanjutkan diskusi.

Mungkin kesannya pasanganmu bisa menjaga ketenangan dengan melakukan hal ini, tapi itu tidak sepenuhnya tepat.

Meskipun debat dan pertengkaran bukan bagian terbaik dari komunikasi pada umumnya, tapi hal ini membantumu menyelesaikan masalah.

Debat dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang belum terselesaikan.

Jika seseorang terus mengabaikan situasi ini, maka makin banyak rasa putus asa yang tak teratasi.

 

6. Sikap negatif seorang suami terhadap teman-teman istrinya

Ilmuwan menganalisis hubungan dari 373 pasangan yang telah mengikat tali pernikahan selama lebih dari 16 tahun.

Ternyata, 46% pasangan sepakat cerai pada tahun ke-16 pernikahan mereka, dan sering kali kritik suami tentang teman istri mereka di tahun pertama pernikahan dapat menyulut perpecahan di masa depan.

Menurut ilmuwan, ini karena fakta bahwa hubungan antara wanita dengan teman-teman mereka, yang diasosiasikan dengan kedekatan emosional dan saling mendukung, umumnya bertahan lama.

Sedangkan pertemanan laki-laki lebih sering tergantung pada aktivitas yang dilakukan bersama.

Karena itu, lebih mudah bagi pria untuk berganti lingkaran komunikasi dan lebih sulit berdamai dengan teman-teman istrinya, yang menurutnya tidak menyenangkan.

 

7. Perilaku pengantin baru yang menunjukkan kasih sayang berlebihan

Psikolog Ted Huston meneliti 168 pasangan dalam 13 tahun pernikahan mereka.

Hasilnya diterbitkan dalam jurnal Interpersonal Relations and Group Processes tahun 2001, yang menyatakan, “Ketika masih pengantin baru, pasangan yang cerai pada tahun ke-7 pernikahan atau lebih, menunjukkan kemesraan satu sama lain hingga 1/3 kali lebih sering dibanding pasangan dalam pernikahan yang lebih langgeng.”

Ini karena fakta bahwa pasangan yang memulai hubungan dengan rasa romantis yang kuat berisiko lebih besar untuk berpisah, sebab sangat sulit bagi mereka untuk mempertahankan intensitas perasaan itu.

“Percaya atau tidak, pernikahan yang dimulai dengan lebih sedikit ’romansa ala Hollywood’ biasanya memiliki masa depan yang lebih menjanjikan,” ujar ahli Aviva Patz.

Baca Juga: 5 Weton Ini Berpotensi Jadi Sultan Menurut Primbon Jawa.

8. Kemiskinan dan pengangguran

Cukup jelas bahwa hidup dalam kondisi sulit tidaklah mudah.

Hubungan dalam keluarga seperti ini lebih sering terancam daripada dalam keluarga yang stabil keuangannya.

Bob Birrell, salah satu penulis suatu penelitian tentang aktivitas finansial orang tua setelah cerai, mengonfirmasi hal ini.

“Orang berpikir bahwa sistem pasca-cerai yang berlaku sangat kejam dengan menguras uang dari para pria.”

“Kenyataannya adalah kebanyakan orang yang berpisah dan bercerai memiliki pemasukan yang begitu rendah, dan mereka sangat tidak memperhatikan kesejahteraan ibu dari anak-anaknya.”

 

9. Ukuran ranjang sempit

Pasangan suami istri harus tidur terpisah atau di atas ranjang yang sangat lapang, demi kesehatan mental dan fisik mereka, untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, dan demi lingkungan yang sehat dalam keluarga.

Para ilmuwan yang mempelajari masalah tidur telah menemukan bahwa 30-40% pasangan tidur di ranjang yang berbeda.

Dan ini sebenarnya adalah pertanda baik, sebab tidur yang tidak berkualitas bisa membuat pernikahan tidak langgeng.

Kata cerai pun bisa dengan cepat meluncur dari pikiran dan mulut pasangan yang telah menjalin pernikahan beberapa tahun.

Karena itu, jika kamu ingin menjaga keharmonisan hubungan, pastikan tidurmu berkualitas.

Itulah beberapa hal tidak terduga yang menjadi tanda sebuah pernikahan tidak langgeng, hingga akhirnya harus berujung cerai.***

Editor: Ralki Sinaulan

Sumber: Bright Side

Tags

Terkini

Terpopuler