Duke Charles of Orleans menulis apa yang dianggap sebagai kartu Valentine tertua, ketika ia ditahan sebagai tawanan perang.
Dipenjara di Tower of London atau Menara London setelah ditangkap Inggris pada 1415, Charles menulis sebuah surat cinta berima untuk istrinya, Bonne d’Armagnac -- yang kini disimpan di British Library, London.
Puisi itu terdiri dari 2 baris, dalam Bahasa Prancis. Malangnya, sang istri meninggal sebelum Charles kembali ke Prancis pada tahun 1440.
Baca Juga: Kemendikbud Buka Kuota 1 Juta Guru PPPK, Inilah Gaji dan Tunjangannya
7. Di Inggris, Surat Valentine Diberikan untuk Orang yang Dibenci
Pemberian kartu valentine baru populer di Inggris pada pertengahan Abad ke-19. Saat itu layanan pos pertama Inggris, Penny Post didirikan sehingga membuat pengiriman surat makin murah dan tersedia bagi setiap orang.
Pada saat yang sama kartu Valentine diproduksi massal. Mesin pencetak kala itu mampu mengaplikasikan sejumlah metode pencetakan, seperti cetak timbul, desain renda, atau kartu 3 dimensi, sebagaimana disampaikan oleh dosen sejarah Amerika dan budaya populer di George Mason University.
Uniknya, di Inggris kartu valentine tidak hanya diberikan kepada kekasih namun juga untuk orang yang tidak disukai.
Baca Juga: Vanessa Angel: Selain Martabak Kubang, Apa Ya Isi Perutku Ini?
8. Berangkat dari Tradisi 'Menyiksa Perempuan'