Catat, Sejarah Kota Manado dari Tahun 1623

- 24 Agustus 2021, 17:46 WIB
Manado, Sulawesi Utara
Manado, Sulawesi Utara /

Menurut Prof. Geraldine Manoppo-Watupongoh, pergantian nama Wenang menjadi Manado dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1682. Menurutnya, Manado diambil dari nama pulau di sebelah Bunaken, yaitu pulau Manado (kini Manado Tua).

Sumber lainnya menyebutkan bahwa penggantian Wenang menjadi Manado bukan dilakukan oleh Spanyol, tetapi oleh Belanda. Sebab tahun 1682 yang berkuasa dan menjajah Sulawesi Utara bukan lagi bangsa Spanyol, tetapi VOC Belanda, sebab pada tahun 1677 sampai 31 Agustus 1682, gubernur jenderal Hindia Belanda di Ternate, Dr. Robertus Padtbrugge datang di Manado mencatat sisa-sisa penduduk kerajaan Bowontehu (kini Manado Tua) termasuk yang ada di Sindulang.

Mengapa Wenang harus diganti menjadi Manado? Sebab di dalam dokumen dan surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda, nama Manado banyak tercantum dan lebih dikenal dibanding Wenang. Tahun 1623 nama Manado mulai dikenal dan digunakan di dalam surat-surat resmi.

Itulah alasannya sehingga Wenang diganti menjadi Manado. Untuk menjaga nilai sejarahnya, di belakang kata Manado ditambahkan kata tua, sehingga menjadi Manado Tua hingga saat ini.

Baca Juga: Terjadi di Sulut, Pedagang Nekat Jualan di Ruangan Isolasi Pasien Covid-19, Steven Dandel: Kami Akan Swab

Versi lainnya menyebut bahwa nama Manado sebelumnya adalah Pogidon. Pogidon sering diidentikan dengan Wenang. Benarkah Pogidon sama dengan Wenang? Pogidon dan Wenang, adalah dua negeri yang berbeda. Wenang adalah negeri yang besar dan luas, yang kemudian namanya diubah menjadi Manado sedangkan Pogidon adalah lokasi pemukiman kecil, yang merupakan bagian dari wilayah Wenang.

Pogidon merupakan akronim dari opo Gidon (nama pemimpin/leluhur Bantik), yang membangun negeri Pogidon. Korem 131 Manado, adalah eks negeri Pogidon. Seiring dengan perjalanan waktu, sebutan opo Gidon berubah menjadi Po Gidon, lalu penulisannya dirangkai menjadi Pogidon dan digunakan sebagai nama pemukiman. Sebelum menjadi lokasi pemukiman, negeri Pogidon banyak ditumbuhi pohon Wenang (Macaranga Hispida), yang dalam bahasa Bantik disebut Benang, sehingga negeri Pogidon oleh sub etnis Bantik disebut juga dengan nama Benang (bukan Wenang).

Sebagai nama pohon Macaranga Hispida, Wenang dan Pogidon memiliki arti yang sama namun sebagai lokasi pemukiman, negeri atau wanua Pogidon tidak sama dengan Wenang.

Dari bahasa mana Manado berasal? Kata Manado berasal dari bahasa daerah sub etnis di Sulawesi Utara, penyebutannya berdasarkan dialek masing-masing.

Bangsa Eropa menyebutnya berdasarkan lidah mereka. Orang Portugis menyebutnya Moradores; orang Spanyol menyebutnya Manados; Nicolaas Graafland (seorang Pendeta asal Belanda yang bertugas di Tanawangko dan Sonder) di dalam judul bukunya menyebutManadorezen; pejabat kompeni Belanda menyebutnya Manado’s Gebied, yang artinya daerah Manado ini atau kawasan Manado. Simao d’Abreu dan Antonio Galvao menyebutnya Manada, yang artinya kawanan, maksudnya kawanan pulau; dan orang Eropa lainnya menyebutnya Manado.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x