Ada sosok laki-laki yang duduk mengenakan kemeja serta celana berwarna putih dengan bersimbah darah, seperti habis kecelakaan di pertigaan itu.
Kemudian sosok laki-laki itu melambaikan tangan ke arah saya, seperti meminta pertolongan.
Namun karena perasaan takut, saya lewati begitu saja sosok laki-laki yang terduduk dengan bersimbah darah itu.
Anehnya, saya berubah pikiran begitu saja.
Saya pikir, tidak ada salahnya juga kalau saya menolong laki-laki itu.
Mungkin dengan memberikan tumpangan ke rumah sakit, akan sedikit membantu atau menyelamatkan laki-laki itu.
Lalu, di bagian jalan menuju rumah sakit dengan jalan menuju stasiun kereta api, itu satu arah.
Letaknya pun saling berdekatan.
Atas dasar pemikiran itu, saya pun berbalik arah dan menghampiri sosok laki-laki tadi.