Semeru, Gempa Cianjur dan Cerita Perjanjian Syekh Subakir yang Buat SABDO PALON Tagih Janji di Akhir 2022

- 8 Desember 2022, 09:01 WIB
Ramalan akhir tahun 2022
Ramalan akhir tahun 2022 /

Sabdo Palon kemudian menjawab "Aku ini Sabdo Palon Pamong atau penggembala tanah Jawa sejak zaman dahulu kala, bahkan sejak zaman kedewataan para dewa. Akulah Pamong para Ksatria leluhur, dulu aku dikenali sebagai Sang Hyang Ismoyo Jati lalu dikenal sebagai Kilurah Semar Bodronoyo dan sekarang zaman Majapahit ini namaku dikenal sebagai Sabdo Palon, "jelasnya.

Syekh Subakir lantas menyahut "Oh, berarti kisanak ini adalah Danyang atau penguasa tanah Jawa ini. "Perkenalkan kisanak, namaku adalah Syekh Subakir berasal dari tanah Syam Persia, "ujar Syekh Subakir.

Sabdo Palon kemudian bertanya lagi, "Ada hajat apa gerangan dengan Diko rawuh atau datang di tanah Jawa ini ?

Jawab Syekh Subakir "Saya diutus oleh Sultan Muhammad yang bertahta di negeri Istanbul untuk datang ke tanah Jawa ini. Saya tidaklah datang sendiri, kami datang dengan beberapa kawan yang sama-sama diutus oleh Baginda Sultan, "jawabnya lagi.

Lalu Sabdo Palon pun berkata "Ceritakanlah selengkapnya kisanak, supaya aku tahu duduk permasalahannya.

Syekh Subakir pun menjelaskan "Baiklah, pada suatu malam Baginda Sultan Muhammad bermimpi menerima Ilham, uwistik dari yang akaryo Jagat Gusti Allah Dzat yang Maha Suci lagi Maha Luhur. Diperintahkan untuk mengutus beberapa orang alim ke tanah Jawa ini, yang dimaksud orang alim ini adalah sebangsa Pendeta, Brahmana dan resi di tanah Hindu, yang pada bahasa kami disebut Ulama, "terang Syekh Subakir menjelaskan.

Berkata lagi Sabdo Palon "Jadi dengan Diko ini termasuk ulama itu ya ?

Ucap Syekh Subakir kembali, "Ya, saya salahsatu dari utusan yang dikirim Baginda Sultan. Adapun tujuan kami dikirim ke mari adalah untuk menyebarkan ajaran suci atau agama Suci yaitu Islam.

Lantas kata Sabdo Palon, "Bukankah kisanak tahu bahwa di tanah Jawa ini sudah ada agama yang berkembang yaitu Hindu dan Buddha yang berasal dari tanah Hindu. "Buat apalagi kisanak menambah dengan agama yang baru lagi ?

Tapi Syekh Subakir menjawab, "Biarkan Kawulah dasi atau rakyat yang memilih keyakinannya sendiri. Bukankah kisanak sendiri sebagai Danyang tanah Jawa lebih paham bahwa sebelum agama Hindu dan Buddha masuk ke Jawa ini di sini pun sudah ada kapitayan atau kepercayaan ?. kapitayan atau ajaran asli tanah Jawa yang berupa ajaran Budi ?

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x