Semeru, Gempa Cianjur dan Cerita Perjanjian Syekh Subakir yang Buat SABDO PALON Tagih Janji di Akhir 2022

- 8 Desember 2022, 09:01 WIB
Ramalan akhir tahun 2022
Ramalan akhir tahun 2022 /

Lihatlah sang Danyang betapa sudah rusaknya tatanan masyarakat Majapahit sekarang. Bekas-bekas perang saudara masih membara, rakyat kelaparan, perampokan dan penindasan ada di mana-mana. Ini harus diperbaharui budi pekertinya.

Sabdo Palon lantas berkata, "Aku juga sedih !, "Sebenarnya memikirkan rakyatku tatanan sudah Bubrah, para pejabat negara sudah lupa akan dharmanya. Mereka saling sikut untuk merebutkan jabatan dan kemewahan duniawi.

Para pandito juga sudah tak mampu berbuat banyak, orang kecil salah tunjang atau bersusah payah mencari pegangan. "Zaman benar-benar zaman edan.

Sambung Syekh Subakir lagi, "karena itulah mungkin sang Rajawata Agung menyuruh Sultan Muhammad Turki untuk mengutus kami ke sini. "Jadi wahai sang Danyang tanah Jawa, Ijinkanlah kami menebarkanmu warah suci ini diborongkan atau wilayah kekuasaan mu ini.

Jawab Sabdo Palon, "Baiklah jika begitu, tapi dengan syarat-syarat yang harus kalian patuhi.

Syekh Subakir kemudian bertanya, "Apa syaratnya itu wahai sang Danyang Tanah Jawa ?

Sabdo Palon pun menjelaskan, "Pertama, jangan ada pemaksaan agama, dharma atau kepercayaan

Kedua, jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ibadah, buatlah yang Wagon atau bangunan luar yang nampak Cakra atau gaya Hindu Jawa walau isi di dalamnya Islam.

Ketiga, jika mendirikan kerajaan Islam maka Ratu yang pertama harus dari anak campuran, maksudnya campuran adalah jika bapaknya Hindu maka ibunya Islam, begitu pula sebaliknya jika bapaknya Islam maka ibunya harus Hindu.

Keempat, jangan jadikan wong Jowo berubah menjadi orang Arab atau parsi. Biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa dengan kebudayaan Jawa walau agamanya Islam. Karena agama Setahu saya adalah Dharma yaitu lelaku hidup atau budi pekerti.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah