Dengan adanya Gunung Semeru Meletus, Akankah mempengaruhi Stabilitas fisik Pulau Jawa, sehingga Pulau Jawa terbelah kedua kalinya setelah 500 tahun yang lalu, seperti ramalan jayabaya yang berbunyi pulo jowo tugel kaping pindho.
Seiring dengan meletusnya Gunung Semeru, tahun ini akan kedatangan Sabdo Palon dan Noyo Genggong, Dua penasihat Raja Brawijaya V untuk nagih janji.
Apakah ini cerita fiksi karangan Ranggo wasito ataukah memang betul kejadian nyata berpisahnya Raja Brawijaya ke V, dengan Penasihatnya karena Brawijaya sudah memeluk agama islam, Yang jelas di Serat Dramo Gandul itu semua itu diceritakan.
Baca Juga: Dibalik Petaka Meletusnya Gunung Semeru, Ada Jaminan untuk Masa Depan Jawa Timur
Bahwa Sabdo palon meninggalkan kerajaan dari abad 15, pada saat itu Sabdo Palon Noyo Genggong berjanji akan datang nagih janji, bertekad akan mengembalikan kejayaan nusantara demi ketentraman Jagat Raya, dan mereka akan mendukung Sario Pinangi untuk mengembalikan kejayan Nusantara.
Di Dalam Serat Darmo Gandul diceritakan, tertulis Sanget-sangeting sangsara, Kang Tumuwuh Tanah Jawi, Sinengkalan Taunira, Lawang Sapta Ngesthi Aji, Upami nabrang kali, Prapteng tengah-tengahipun, Kaline banjir bandang, Jerone nyilepake jalmi, Kathah sirna manungsa kathah pralaya.
Artinya, Sangat-sangatnya sengsara yang timbul di Tanah Jawa, ditandai pada tahun Sembilan Tujuh Delapan Satu (9781). Seumpama menyeberang sungai, sampai di tengah-tengahnya, sungainya banjir bandang. Dalamnya menenggelamkan manusia. Banyak manusia mati, banyak bencana
Banyak manusia mati dan banyak bencana terjadi di Pulau Jawa, seperti kejadian sekarang ini, ada bencana banjir dan stunami di Indonesia.
Sabdo Palon mengucapkan janji di Blambangan saat Majapahit hancur ketika diserang kerajaan Demak, Prabuwijaya lari ke timur, yaitu Blambangan sekarang disebut Banyuwangi, dan akan menyeberang ke pulau Bali.
Baca Juga: Punya Pukulan Gaib, 5 Weton Ini Dikawal Khodam Macan Sakti Gunung Semeru