Network
PORTAL SULUT - Masyarakat indonesia sampai saat ini masih sangat mempercayai mitos-mitos tentang keberadan jin atau khodam.
Di antara khodam yang memiliki berbagai macam jenis dan bentuk, ada satu yang telah lama di kenal masyarakat jawa.
Sowo yang dalam mitos masyarakat jawa di kenal sebagai makhluk gaib yang berbentuk setengah ular naga.
Baca Juga: Tanpa Anda Sadari 9 Kebiasaan Ini Membuat Rezeki Anda Tersumbat, Segera Hilangkan
Makhluk ini dulunya menjadi salah satu yang sering terdengar di keseharian orang-orang jawa namun sekarang ini mulai kalah tenar dengan pocong, kuntilanak, genderowo dan hantu-hantu lainnya.
Berikut kisah tentang sowo yang dilansir Portalsulut.com dari akun Instagram @misterisolo.
Budaya yang kental serta beberapa mitos tentang makhluk gaib berkembang subur di bumi Jawa sejak ribuan tahun yang lalu.
Namun hampir sebagian besar nama yang dahulu pernah menjadi momok jaman leluhur kita satu per satu mulai dilupakan, Salah satunya adalah Sowo.
Sowo adalah gaib dengan wujud ular atau naga, ada yang berbentuk ular utuh atau manusia setengah ular siluman.
Mitosnya, bangsa Sowo merupakan keturunan Dewa Ular Naga Antaboga.
Menurut cerita pewayangan, Antaboga adalah pelatih ksatria untuk menegakkan keadilan.
Tidak peduli apakah melawan bangsa sendiri sesama makhluk gaib, jika demi kebenaran Antaboga akan terus melawannya.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Buat Anda Diikuti Makhluk Halus, Cepat Hentikan!
Hal itu mungkin menjadi alasan penting kenapa beberapa bangsa Sowo di pelihara oleh ksatria-ksatria untuk menolak bala dan melawan ilmu gaib yang hendak melawan.
Bangsa Sowo merupakan salah satu jenis makhluk gaib yang sering digunakan untuk mengisi sebagai khodam pusaka.
Baik itu keris, cambuk, batu akik, hingga pagar gaib suatu kediaman.
Hal ini bisa kita lihat beberapa bangunan Jawa yang masih memajang patung ular sebagai ornamen utama atau hiasan di bagian depan rumah mereka.
Beberapa bangsa Sowo yang terkenal antara lain: Naga Sosro, Naga Runting, Naga Rangsang, Nagini, Naga Taksana dan lain sebagainya.
Faktanya, tidak semua bangsa Sowo menjadi penolong bangsa manusia.
Ada pula yang liar dan menjadi momok menakutkan di beberapa daerah.
Sosok ini sering memindahkan manusia dari alam manusia ke alam gaib.
Bahkan Sowo yang licik sering memangsa hawa murni manusia yang jika dikembalikan ke dunianya akan menjadi kurang waras pemikirannya.
Beberapa bangsa Sowo juga terlibat perjanjian dengan manusia berupa pesugihan yang menggunakan tumbal.
Dari Sowo kita belajar bahwa kita akan tumbuh seperti apa sesuai dengan lingkungan yang kita tinggali.
Kita akan membela yang bener jika kita berada di lingkungan yang benar. Kita akan menjadi jahat jika berada di lingkungan yang memiliki pengaruh negatif.***
