Terutama kalau kupu-kupu yang datang malam hari sayapnya berwarna hitam.
Artinya tuan rumah yang dikunjungi kupu-kupu hitam malam hari, mesti lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Mesti lebih waspada dan hati-hati.
Bagi Mbah Yadi, ilmu primbon Jawa juga tidak bertentangan dengan keyakinan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT.
“Banyak persepsi yang salah. Kalau dikira itu menjadikan syirik atau musyrik. Padahal tidak, ini hanya antisipasi,” tutur Mbah Yadi dengan tegas.
Dengan demikian, mencoba memahami arti hadirnya kupu-kupu di rumah bukan berarti syirik bagi Mbah Yadi.
Bahkan dengan modal Primbon Jawa, kedatangan kupu-kupu bisa mengingatkan kita untuk lebih dekat dengan sang pencipta.***