Insentif Prakerja 2021 Rp5 juta? Ini Penjelasan Pemerintah

- 10 Oktober 2020, 20:54 WIB
Program Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja. /Prakerja.go.id

PORTAL SULUT - Program prakerja sudah memasuki gelombang 10.

Jutaan masyarakat masih menunggu kabar kelanjutan program prakerja, termasuk rencana di 2021 nanti.

Tercatat per 25 September 2020, jumlah pendaftar melalui situs program Kartu Prakerja mencapai 30.044.167 orang atau hampir enam kali lipat kuota dibandingkan dengan kuota penerima tahun ini.

Pemerintah mengalokasikan kuota peserta Kartu Prakerja tahun ini untuk 5.597.183 orang.

Kuota tersebut kini telah terisi, dengan dibukanya 10 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja 2020.

Baca Juga: Cara Cepat dan Mudah dapat Bantuan Modal dari Facebook, Total Rp12 Miliar

"Dengan demikian lengkaplah total kuota penerima Kartu Prakerja tahun anggaran 2020," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, pembukaan gelombang 11 Kartu Prakerja masih menunggu arahan dari Komite Cipta Kerja (KCK).

"Kami masih menunggu arahan dari KCK," jawab Louisa singkat, Senin 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Nikita Mirzani akan Dilaporkan oleh GMPN Usai Kritik Puan Maharani

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan pelatihan program kartu prakerja secara tatap muka langsung (offline).

Namun, pelatihan secara daring (online) seperti yang dijalani peserta saat ini juga tetap dilakukan.

"Kami sedang siapkan alokasinya mana yang offline dan online," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis 4 Juni 2020 lalu.

Menurut Airlangga, sejumlah kementerian telah memiliki program pelatihan keterampilan secara tatap muka. Misalnya, Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Begini Cara Cek dan Lapor agar BLT Cair

Nantinya, peserta bisa memanfaatkan pelatihan keterampilan pada kementerian tersebut.

"Tapi yang offline akan makan waktu yang lebih panjang dan juga biaya yang tinggi, sehingga tentu membutuhkan persiapan kurasi programnya dan juga standarisasi pelatihannya," tuturnya.

Pemerintah pusat pun bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata, serta Dinas Koperasi dan UKM untuk membantu memberikan pendampingan pendaftaran.

Selain itu, dinas di daerah juga akan membantu menyediakan beberapa komputer untuk masyarakat di tempat yang ditentukan oleh pemerintah daerah sehingga dapat mengikuti pendaftaran ataupun pelatihan yang akan dipilih.

Adapun dalam masa Covid-19, pelatihan yang tersedia hanya pelatihan secara online.

Baca Juga: Insentif Prakerja Bakal jadi Rp5 Juta? Ini Penjelasannya

Lantas apakah jika pelatihan secara offline, insentif akan naik?

Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kemenko Perekonomian, Yulius menerangkan awalnya biaya pelatihan Kartu Prakerja Rp5 juta. Ini didasarkan tujuan awal memberikan dana kepada peserta lebih banyak pada pelatihan ketimbang intensif.

"Banyak pelatihan yang tadinya ini dari sisi biaya dirancang sebesar 5 juta rupiah rata-rata dengan insentif hanya sekitar 650 ribu. Artinya, awalnya fokusnya lebih pada pelatihan," jelas Yulius 23 April 2020 lalu.

Maka demikian, seiring menjangkitnya virus corona di Indonesia, pemerintah mengubah arah fokus lebih kepada jaring pengaman sosial dengan intensif yang lebih.

"Nilai social safety net lebih diperbesar namun pelatihannya itu tetap ada. Disamping mendapatkan social safety net dia [peserta] juga bisa meningkatkan kualitasnya," ucap Yulius.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah