Network
PORTAL SULUT - Heboh kemunculan cleret di atas Gunung Semeru terekam oleh kamera.
"Viral, cleret (Sinar) keluar dari kawah Gunung Semeru, Sabtu 13 Januari 2024 tepat di Pukul 00.34 terekam Kamera saat Live," tulis akun instagram @punapigianyar.
Lantas apa arti kemunculan cleret diatas gunung? bahayakah?
Baca Juga: ALHAMDULILLAH Kemensos Resmi Tetapkan Jadwal Pencairan BLT PKH 2024 Tahap 1
Seperti diketahui Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, kembali teramati mengalami letusan dan mengembuskan kolom abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah, Senin (15/1).
Gunung Semeru juga mengalami erupsi pagi ini, Selasa (16/1/2024), pukul 07:06 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom letusan 1.000 meter di atas puncak.
Gunung Semeru yang secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur itu masih berstatus siaga atau level III.
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Selasa, 16 Januari 2024, pukul 07:06 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Mukdas Sofian dalam keterangannya.
View this post on Instagram
Lantas apa arti cleret?
Masyarakat selalu mengaitkan kehadiran cleret ada hubungan dengan aktifitas gunung berapi.
Saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2028, ada salah sati warga yang melihat cleret diatas gunung.
Baca Juga: Mantan KSAD Jenderal Dudung Bongkar Pembelian Alustita di Masa Menhan Prabowo, Ternyata...
Masyarakat menjelaskan, kilatan cahaya yang berbarengan dengan keluarnya abu di puncak Merapi bagi warga setempat seperti pertanda bahaya.
Warga sekitar Merapi langsung mengungsi begitu melihat kilatan cahaya saat letusan freatik terjadi.
"Kalau sudah keluar kilatan cahaya seperti petir itu tanda untuk segera mengungsi. Kemarin itu kilatan itu terlihat sebanyak dua kali," ucap salah satu warga.
Belum ada penjelasan dari BMKG soal kemunculan cleret di atas Gunung Semeru.***
