Kurikulum merdeka mengurangi konten pembelajaran sebanyak 30-40 persen guna menekankan pada pembelajaran yang mendalam, mengalokasikan 20 persen untuk pembelajaran berbasis projek.
Kemudian memberikan keleluasaan bagi guru mengatur kecepatan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
"Jika sebelumnya diperlukan lima sampai tujuh tahun untuk menerapkan kurikulum baru, kali ini kami melakukannya dengan cara yang berbeda," ucap Mendikbudristek Nadiem Makarim dari instagram kemdikbud.ri.
Lebih lanjut Nadiem mengatakan cara berbeda itu yakni menawarkan kepada sekola untuk diterapkan sesuai kebutuhan dan secara sukarela.
"Dalam 1,5 tahun saja, 80 persen dari total satuan pendidikan mendaftarkan diri untuk menerapkan Kurikulum Merdeka," jelas Nadiem.
3. Perubahan mekanisme penerimaan mahasiswa baru pada jenjang pendidikan tinggi.
Perubahan ini dari tes berbasis mata pelajaran menjadi tes bakat. Hal ini telah mengubah pembelajaran pada jenjang menengah menjadi lebih holistik.*