3 Terobosoan Kemendikbudristek Nadiem Makarim dalam Pendidikan

- 23 Juli 2023, 12:35 WIB
Mendikbud, Nadiem Makarim. /gurudikdas.kemdikbud.go.id
Mendikbud, Nadiem Makarim. /gurudikdas.kemdikbud.go.id /


PORTAL SULUT - Kemendikbudristek melalui Merdeka Belajar menghadirkan 3 terobosan besar dalam dunia pendidikan.

Hal ini berawal dari situasi akan kesadaran pembelajaran yang masih butuh peningkatan.

Apalagi diperparah dengan Pandemi Covid-19. Kemendikbudristek menghadirkan Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan.

Baca Juga: Kabar Terbaru Minggu 23 Juli 2023! Tak Lama Lagi PPPK Kemenag 2022 Segera Terima NI, Ini 4 Faktanya

Dan juga menjadikan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi pelajar di Indonesia.

Berdasarkan rilis dari instagram kemdikbud.ri 3 terobosan itu yakni;

1. Mengganti ujian berbasis mata pelajaran dengan Asesmen Nasional (AN).

Asesmen Nasional lebih menekankan pada proses pengembangan kemampuan literasi dan numerasi serta kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Asesmen Nasional juga menggarisbawahi komitmen satuan pendidikan untuk menjadi lingkungan belajar yang bebas dari perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual.

2. Menghadirkan Kurikulum Merdeka yang dapat diimplementasikan oleh satuan pendidikan secara sukarela.

Baca Juga: Peserta PPG Dalam Jabatan 2023 yang Tak Dapat Undangan, Ada Pengumuman dari Kemdikbud Sabtu 23 Juli 2023

Kurikulum merdeka mengurangi konten pembelajaran sebanyak 30-40 persen guna menekankan pada pembelajaran yang mendalam, mengalokasikan 20 persen untuk pembelajaran berbasis projek.

Kemudian memberikan keleluasaan bagi guru mengatur kecepatan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

"Jika sebelumnya diperlukan lima sampai tujuh tahun untuk menerapkan kurikulum baru, kali ini kami melakukannya dengan cara yang berbeda," ucap Mendikbudristek Nadiem Makarim dari instagram kemdikbud.ri.

Lebih lanjut Nadiem mengatakan cara berbeda itu yakni menawarkan kepada sekola untuk diterapkan sesuai kebutuhan dan secara sukarela.

"Dalam 1,5 tahun saja, 80 persen dari total satuan pendidikan mendaftarkan diri untuk menerapkan Kurikulum Merdeka," jelas Nadiem.

3. Perubahan mekanisme penerimaan mahasiswa baru pada jenjang pendidikan tinggi.

Perubahan ini dari tes berbasis mata pelajaran menjadi tes bakat. Hal ini telah mengubah pembelajaran pada jenjang menengah menjadi lebih holistik.*

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah