"Kemudian kami datangi rumahnya, kami minta obat obatan yang dia minum, itu mengandung juga bahan-bahan tersebut," kata Budi.
Menteri Kesehatan itu juga mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil sikap tegas untuk melindungi masyarakat Indonesia dari risiko tersebut karena tingginya kasus meninggal akibat gagal ginjal.
Baca Juga: Jelang Pendaftaran PPPK Guru 2022, Ada yang Berubah di Status Info GTK, CEK SEKARANG
"Yang terdeteksi (sakit, red.) di Indonesia sekitar 35 sebulan, rumah sakit sekarang sudah mulai agak penuh, kami ambil tindakan preventif," kata Budi.
"Tahan dulu sementara, supaya tidak bertambah lagi korbannya balita-balita kita. Kalau obat urusan dokter, tapi kami tahan ke dokter dan apotek-apotek sampai nanti BPOM memastikan obat mana yang sebenarnya berbahaya," kata Budi.
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Sikapi Gagal Ginjal, BPOM dan Kemenkes Tarik Produk Obat Sirup yang Jadi Penyebabnya"***