Buntut dari 'Amplop Kiai' Suharso Monoarfa Dilaporkan ke Polisi, Gus Miftah Desak untuk Minta Maaf

- 26 Agustus 2022, 14:41 WIB
Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa /

Gus Miftah membantah pernyataan Suharso Monoarfa yang menyebutkan bahwa kyai selalu meminta imbalan apabila didatangi tokoh atau pejabat.

"Tidak ada permintaan kyai kepada para santri dan jamaah kalau sowan harus kasih amplop atau apapun, kl toh ada itu justru inisiatif dari santri atau jamaah yang sifatnya sukarela sebagai rasa mahabbah seorang santri kepada kyai," ucapnya.

Lanjut Gus Miftah menilai, dalam perjalanan selama menurutnua, para kiai kerap dimanfaatkan oleh politisi untuk melanggengkan kepentingannya.

"Sdh menjadi kelaziman para tokoh politik memanfaatkan kyai untuk kepentingan politiknya, kyai selama ini hanya terkesan dimanfaatkan.

Kalau butuh mereka sowan kyai, selesai butuh nya kembali meninggalkan kyai. Persis seperti daun salam dan laos, kalau masak sayur dicari pertama kali, sayurnya matang daun salam dan laosya dibuang pertama kali," ujar Gus Miftah.

Diektahui sebelumnya, pernytaan Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa itu, terjadi dalam kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus PPP beberapa waktu lalu.

Suharso Monoarfa mengatakan dalam sambutannya bahwa ada 'amplop kiai' yang harus diberikan dalam suatu kunjungannya ke sebuah pondok pesantren.***

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah