Asal Usul Kota Bandung, Ternyata Begini Ceritanya

- 17 Mei 2022, 20:07 WIB
Pemandangan aliran Sungai Citarum
Pemandangan aliran Sungai Citarum /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto/

Lahar gunung Tangkuban Perahu menerjang desa-desa disekitarnya sehingga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Ketika mendatangi sebuah desa yang baru saja diterjang lahar, empuh Wisesa menemukan dua bayi yang ditinggal mati orang tuanya.

Baca Juga: Inilah Tanggal Lahir Pemilik Rezeki Lebar, Siap-siap Impian Langsung Terwujud, Mapan Harta Kata Primbon Jawa

Empuh Wisesa kemudian merawat dua bayi tersebut serta memberinya nama Wira dan Jaka.

Sementara itu, lahar gunung Tangkuban Perahu masih terus menyala hingga belasan tahun berikutnya.

Selain merawat dan menjaga dengan penuh kasih sayang, empuh Wisesa juga mengajarkan berbagai ilmu kepada keduanya.

Bukan hanya ilmu bela diri, empuh Wisesa juga mengajarkan tentang kearifan hidup, meskipun tanpa diawasi oleh empuh Wisesa.

Wira tetap berlatih dengan tekun dan penuh semangat, sedangkan Jaka kerjanya hanya bermalas-malasan ketika tidak ada empuh Wisesa.

Suatu hari Jaka menemui empuh wisesa, "Jaka, apakah ada yang penting sehingga kau meminta berbicara empat mata denganku?" Kata empuh Wisesa.

"Benar empuh, ananda ingin menyampaikan sesuatu yang penting, ananda ingin melamar adinda Sekar, semoga empuh tidak keberatan dengan permintaan ananda ini."

Halaman:

Editor: Ralki Sinaulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x