Kenali Takjil yang Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Ciri-cirinya

- 3 April 2022, 21:18 WIB
Ilustrasi gorengan
Ilustrasi gorengan /Pexels.com/Afif Kusuma

PORTAL SULUT - Masyarakat diminta untuk waspada dengan takjil yang mengandung bahan berbahaya, seperti boraks.

Ada beberapa ciri takjil atau makanan yang mengandung bahan berbahaya. Masyarakat bisa megenalinya dari tampilan fisiknya.

Menurut Kepala BPOM Palu Agus Riyanto, takjil yang mengandung bahan berbahaya biasanya berwarna mencolok.

Baca Juga: Baca Surah Pendek Ini 17 Kali Sehari, Ustadz Adi Hidayat Sebut Rezeki Datang Sendiri

Agus menambahkan, takjil yang mengandung bahan berbahaya juga memiliki titik-titik aneh yang tampak mencurigakan.

"Ada beberapa ciri takjil yang mengandung bahan berbahaya yang dapat diketahui oleh masyarakat," kata Agus dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Minggu, 4 April 2022.

"Di antaranya," lanjut dia, "takjil yang memiliki warna mencolok dan cenderung berpendar disertai banyak muncul titik-titik aneh dan mencurigakan."

Satu di antara makanan yang kerap ditemukan mengandung bahan berbahaya, kata Agus, adalah gorengan.

Menurut Agus, gorengan yang mengandung bahan berbahaya memiliki tekstur yang sangat renyah dan memiliki rasa ketir.

Kondisi itu disebabkan oleh kandungan boraks yang tercampur dalam adonan.

Kata dia, beberapa bahan berbahaya kerap dicampurkan ke dalam bahan makanan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Baca Juga: Seleksi Akademik PPG Dalam Jabatan Tahun 2022 Segera Dimulai, Ini Jadwal Lengkapnya

Bahan berbahaya tersebut di antaranya, formalin, boraks, rhodamin B, hingga methanil yellow.

Ia pun mengimbau masyarakat dapat memilih takjil yang sehat dan bebas dari bahan berbahaya termasuk pencemaran lainnya.

"Saya imbau kepada masyarakat agar memilih takjil yang sehat dan bebas dari tiga cemaran yakni cemaran fisik, cemaran kimia dan cemaran geologis," ujar Agus.

Ia pun menjelaskan bahwa cemaran fisik yang dimaksudkannya yakni dalam makanan seperti takjil bisa mengandung bahan-bahan asing, misalnya kerikil atau rambut.

Oleh sebab itu, dia menyarankan masyarakat tidak membeli takjil yang dikemas dalam kertas bekas, koran, atau kantong plastik hitam.

Menurutnya, kemasan-kemasan itu berpotensi menyebabkan takjil tercemar dengan bahan kimia berbahaya.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Suntik Vaksin Covid-19 Tidak Batalkan Puasa. Ini Penjelasan MUI

"Kalau cemaran biologis tidak bisa kita lihat dalam takjil menggunakan mata telanjang," kata Agus.

Masyarakat bisa melihat dari pedagang yang menjual takjil itu, seperti sanitasi yang higienis pada kemasan takjil.

Sebelum membeli takjil, Agus meminta masyarakat memeriksa kandungan makanan tersebut dengan teliti, mulai dari kemasan, label, izin edar, hingga tanggal kedaluwarsa.***

Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.co dengan judul "Ciri-Ciri Takjil Mengandung Bahan Berbahaya Diungkap BPOM, Hati-Hati Sebelum Membeli"

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah