Network
PORTAL SULUT – Gemparnya pernyataan tentang suara adzan yang dibandingkan dengan suara anjing tuai banyak kontroversi.
Dalam hal ini, Kementerian Agama melalui Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi, Thobib Al Asyhar memberikan klarifikasinya.
Dilansir dari Twitter resmi Kementerian Agama RI Dengan tegas, Thobib Al Asyhar ikut menepis dan membantah akan pemberitaan tersebut dan memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Pernyataan Menteri Agama Soal Toa Masjid Heboh, Ini Kata Roy Suryo
" Menteri Agama sama sekali tidak membandingkan suara adzan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara," kata Thobib Al Asyhar dalam Twitter resmi Kementerian Agama RI.
Dalam hal ini Thobib Al Asyhar mengatakan jika Menteri Agama Gus Yaqut hanya memberikan sebuah contoh sederhana tentang hidup dalam masyarakat plural yang membutuhkan saling toleransi.
"Dalam penjelasan itu, Gus Menteri memberi contoh sederhana, tidak dalam konteks membandingkan satu dengan lainnya, makanya beliau menyebut kata misal. Yang dimaksud Gus Yaqut adalah misalkan umat muslim tinggal sebagai minoritas di kawasan tertentu, di mana masyarakatnya banyak memelihara anjing, pasti akan terganggu jika tidak ada toleransi dari tetangga yang memelihara," ujar Thobib Al Asyhar.
Lalu kemudian, Menteri Agama juga menjelaskan tentang pentingnya pengaturan pengeras suara apapun yang bisa membuat tidak nyaman.
"Jadi Menteri Agama mencontohkan, suara yang terlalu keras apalagi muncul secara bersamaan, justru bisa menimbulkan kebisingan dan dapat mengganggu masyarakat sekitar. Karena itu perlu ada pedoman penggunaan pengeras suara, perlu ada toleransi agar keharmonisan dalam bermasyarakat dapat terjaga.” Ujar Thobib Al Asyhar.
