Buku Nikah Dicuri Untuk Kawin Kontrak, Ini Penjelasan Kemenag

- 8 November 2021, 19:52 WIB
Ilustrasi buku nikah
Ilustrasi buku nikah /Dok. Kemenag.go.id

Menurut Gus Adib, nomor perforasi buku nikah ini berguna sebagai salah satu pengaman untuk menghindari pemalsuan. 

Sepasang buku nikah yang asli tidak akan memiliki angka yang sama dengan buku nikah pasangan lainnya. Angka ini memiliki dua buah kode huruf sebelumnya sebagai salah satu tanda dan kode kemudian dilanjutkan dengan sembilan digit angka. 

Gus Adib menambahkan, pemalsuan atau pencurian buku nikah selalu terjadi. Seperti halnya uang, serumit apa pun pengaman yang dibuat, modus pemalsuan selalu ada. 

Oleh karena itu, yang tak kalah penting adalah mengetahui bagaimana cara cepat mendeteksi dokumen tersebut.

"Terkait buku nikah yang dicuri, perlu diwaspadai pemanfaatan buku curian tersebut untuk tujuan pemalsuan data nikah oleh pihak yang tidak ditemukan. Untuk mengetahui secara cepat buku aspal itu, dapat melacaknya melalui barcode yang tertera di buku langsung terhubung ke database SIMKAH. Jika buku berikut ini memang benar-benar dikeluarkan oleh KUA, pasti datanya tersimpan dalam SIMKAH," urainya.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Sertifikasi Halal Gratis bagi UMK, Program Kemenag

Selain kode dan nomor buku, pihak yang berkepentingan dapat melacak keaslian dokumen melalui nomor register. 

Jadi, kecocokan antara kode, perforasi, dan register merupakan kunci keaslian dokumen nikah. Nomor register nikah merupakan rangkaian angka dengan kode tertentu sehingga menghasilkan nomor register yang unik. 

"Masyarakat juga dapat mengetahui keaslian buku dengan menggunakan kode dan nomor perforasi dengan instansi penerbitnya. Buku nikah kode huruf dan nomor tertentu yang disesuaikan dengan wilayah masing-masing. Jika diketahui bahwa kode dan nomor itu tidak sesuai dengan instansi penerbitnya, hampir dipastikan bahwa buku itu palsu," katanya.*

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah