Hari Ini, Puncak Hujan Meteor, Bisa Disaksikan Siang Hari

- 7 Juni 2021, 12:57 WIB
Ilustrasi hujan meteor Arietid
Ilustrasi hujan meteor Arietid /Dok.net/

PORTAL SULUT - Sejumlah fenomena astronomi menarik akan terjadi pada bulan Juni 2021. Salah satu fenomena tersebut adalah puncak hujan meteor Arietid yang akan terjadi pada 7 Juni 2021.

Menurut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), masyarakat dapat menyaksikan puncak hujan meteor Arietid hari ini Senin 7 Juni 2021.

"Hujan meteor ini dapat disaksikan saat menjelang fajar dari berbagai tempat di Indonesia," terang Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains LAPAN Emanuel Sungging Mumpuni, dalam siaran pers tertulisnya, yang dilangsir dari PMJ News Senin 7 Juni 2021.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Singa atau Zebra? Gambar Pertama Dilihat Akan Ungkap Karaktermu

Emanual melanjutkan, Hujan meteor Arietid aktif selama periode 14 Mei - 24 Juni 2021. Untuk diketahui, hujan meteor Arietid merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan ketika siang hari.

Menurut Emanuel, hujan meteor itu bahkan dapat disaksikan langsung tanpa alat bantu. Adapun hujan meteor Arietid bisa disaksikan dari arah Timur-Timur laut sebelum fajar astronomis, berkulminasi di arah utara pada pukul 10.00 waktu setempat dan terbenam di arah barat-barat laut pukul 16.00 waktu setempat.

Pada saat puncak, lanjutnya, akan ada 50 meteor per jam saat di zenit namun mayoritas datang di siang hari bolong sehingga akan sulit dilihat. Kemudian, waktu terbaik untuk melihatnya yaitu sesaat sebelum matahari terbenam. Kamu dapat melihat ke timur, tepat di atas tempat Matahari terbit.

Baca Juga: Berikut Lima Tips Mudah Bisa Lolos BLT UMKM Tahap 2, Cair Bulan Ini

Situs Express mengungkapkan, para ahli tidak yakin sumber meteor tersebut. Tetapi, hujan meteor tersebut akan berasal dari komet atau asteroid yang mengorbit matahari yang meninggalkan jejak puing saat melakukannya.

"Tidak ada yang yakin dari mana meteoroid Arietid berasal, walaupun beberapa astronom menduga itu merupakan puing-puing dari asteroid 1566 Icarus yang sedang berjemur,”tutur peneliti.

“Kemungkinan lain yaiti bahwa Arietid berasal dari pecahnya komet raksasa ribuan tahun yang lalu," papar ahli. ***

Editor: Ainur Rofik

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah