PORTAL SULUT - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, mengatakan pihaknya berupaya untuk mengurangi terjadinya learning lost pembelajaran dengan melakukan berbagai kebijakan untuk berjalannya pembelajaran.
Learning lost adalah kondisi kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa.
Pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi learning lost adalah sekolah tatap muka dilakukan. Namun, hal ini hanya bisa dijalankan di lokasi yang aman dari Covid-19.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Tengah Malam Terdengar di Malang, BMKG: Kami Belum Tau Sumbernya
Mendikbud juga mendorong agar daerah yang berada di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) untuk dapat melakukan pembelajaran tatap muka.
“Saya benar-benar mendorong terutama bagi Pemda di daerah 3T untuk bisa mengakselerasi secepat mungkin dengan melakukan pembelajaran tatap muka, karena di daerah tersebut itulah pendidikan jarak jauh (PJJ) paling sulit dilakukan,” ujar Nadiem seperti dikutip Portal Sulut dari Antara, pada Jumat 22 Januari 2021.
Nadiem mendorong agar daerah 3T yang sulit melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) segera melakukan pembelajaran tatap muka, untuk mengurangi kehilangan kesempatan belajar siswa atau loss of learning.
Baca Juga: Inilah Profil dan Biodata Para Pemain Sinetron Ikatan Cinta
Sejumlah daerah 3T kesulitan melakukan pembelajaran daring karena berbagai alasan mulai dari jaringan internet, ketersediaan gawai, hingga kondisi geografis.
“Jadi anjuran dari Kemendikbud adalah apalagi untuk daerah daerah 3T, untuk daerah-daerah yang sangat sulit untuk bisa melaksanakan PJJ itu sebaiknya sekolah tatap muka segera bisa dilakukan, karena memang sangat serius risiko kehilangan kesempatan belajar ini. Tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga dunia,” ujar Mendikbud Nadiem.