Baca Juga: Innalillahi wa innalillahi rojiun Kabar Duka dari Kraton Yogyakarta
KPUD Kabupaten Mamuju di Provinsi Sulawesi Barat melarang pemilih untuk membawa gawai, di antaranya handphone, saat mencoblos di bilik suara di TPS masing-masing pada pilkada Mamuju.
"Mendokumentasikan kegiatan dalam bilik suara bisa menghilangkan nilai dari pemilu untuk dilaksanakan secara jujur rahasia, jadi ketika mencoblos di bilik TPS tidak boleh didokumentasikan apalagi ketika disebar ke media sosial, karena itu dilarang dan melanggar aturan," kata anggota KPUD Mamuju, Ahmad Amran Nur, di Mamuju seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Didukung DPR-RI, Selangkah Lagi GTKHNK 35+ Jadi PNS. Komisi II Segera Gelar Rapat Bersama Pemerintah
Ia mengatakan, KPU Mamuju meminta agar masyarakat yang memiliki hak pilih dapat mematuhi larangan itu dan meminta kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melarang pemilih membawa atau menggunakan gawai, semisal handphone, ke dalam bilik.
"Kalau ada KPPS yang membiarkan pemilih menggunakan handpone maka akan dikenakan sanksi kode etik," katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Mamuju, Rusdin, juga mengatakan, mereka akan mengawasi agar tidak terjadi tindakan yang dilarang saat pencoblosan di TPS di antaranya membawa telepon genggam dalam bilik suara.
Baca Juga: Jelang Pemakaman 6 Jenazah Pengawal Habib Rizieq Shihab
"Larangan bagi pemilih untuk membawa telepon genggam ini tertuang di PKPU 18 2020 Perubahan PKPU 8 2018 di pasal 32 dan dipertegas di pasal 39, jadi tidak usah bawa handphone ke bilik suara," ujarnya.***