PORTAL SULUT - Hingga Kamis 1 Oktober 2020 siang ini belum ada kepastian kapan Manajemen Pengelola Program (MPO) mengumumkan prakerja gelombang 10.
Dipastikan jutaan peserta akan gagal lolos gelombang ini karena kuota hanya 116.261 orang, lebih kecil dibanding gelombang sebelumnya yang mencapai 800 ribu orang.
Nah, bagaimana kelanjutan prakerja? apakah masih ada gelombang 11 atau selanjutnya?
Baca Juga: Satu Hari Lagi untuk Prakerja Gelombang 6
Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja Rudy Salahuddin belum memastikan apakah ada gelombang selanjutnya. "Belum ada info lebih lanjut apakah diberikan tambahan anggaran. Tetapi kalaupun diberikan kami siap," jelas Rudy, Kamis 1 Oktober 2020.
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan pendaftaran Kartu Prakerja resmi dibuka pada 11 April 2020. Hingga saat ini telah menyerap 98% dari total target penerima Kartu Prakerja tahun 2020.
Total penerima Kartu Prakerja setelah ditutupnya pendaftaran gelombang 9 pada 21 September telah mencapai 5.480.918 atau 98% dari total kuota tahun 2020 yang sebesar 5.597.183 orang.
Baca Juga: Kamis Hari Ini Pengumuman Prakerja Gelombang 10?, Ini Jawabannya
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut sisa kuota sebesar 116.261 diserap melalui pendaftaran gelombang 10 yang dibuka mulai hari Sabtu, 26 September 2020 lalu.
"Dengan demikian lengkaplah total kuota penerima Kartu Prakerja tahun anggaran 2020," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sabtu 26 September 2020.
Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, ada atau tidaknya pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11 nantinya akan tergantung dari keputusan komite.
"Gelombang 10 ini menuntaskan kuota tahun 2020. Apakah akan ada gelombang tambahan itu tergantung keputusan KCK," kata Louisa, Minggu 27 September 2020.
Baca Juga: Keluhan Karyawan: Ibu Menteri, Subsidi Gaji Belum CairBaca Juga: Keluhan Karyawan: Ibu Menteri, Subsidi Gaji Belum Cair
Kartu Prakerja Gelombang 10, peserta akan mendapat Rp3.550.000. Rinciannya yakni uang saku Rp2,4 juta atau Rp600 ribu per bulan. Kemudian Rp1 juta untuk pelatihan dan Rp150 ribu sebagai insentif usai pelatihan selama 3 bulan.***