Pecinta Travel Merapat Inilah Pegunungan Ahuawali, Destinasi Baru Negeri di Atas Awan Konawe Sulawesi Tenggara

17 Juni 2023, 21:25 WIB
Pegunungan Ahuawali Destinasi Baru Negeri di Atas Awan Konawe Sulawesi Tenggara/GenPi /


PORTAL SULUT - Pecinta travel wajib merapat, berikut ini Portal Sulut merangkum tentang pegunungan Ahuawali, destinasi negeri di atas awan Konawe, Sulawesi Tenggara.

- Pegunungan Ahuawali Destinasi Baru Negeri di Atas Awan Konawe Sulawesi Tenggara

Istilah itu ramai diperkenalkan di media sosial oleh wisatawan lokal yang pernah datang ketempat itu. Karena berada di atas puncak ketinggian 750 Meter Diatas Permukaan Laut (MDpl).

Baca Juga: Rekrutmen Besar-Besaran PT IWIP Weda di 7 Lokasi Ini, Ada 14 Posisi untuk Lulusan SMA

Ketika menjelang fajar gunung ini kerap awan menyelimuti separuh hamparan gunung. Sehingga disebutnya ‘negeri diatas awan.

Tetapi masyarakat setempat sekitar pegunungan itu lebih akrab menyebutnya gunung ahuawali yang memiliki mitos yang sesuai dengan sebutannya yakni ahua adalah sumur dan wali adalah jin.

Jadi ahuawali adalah sumur jin. Karena di sekitar gunung itu terdapat sumur tua yang disebut ahua wali.

Terlepas dari cerita mitos ini. Pegunungan ahuawali tersimpan pesona alam yang begitu indah dipandang mata. Menyejukkan hati dan fikiran. Sehingga paling tidak obyek wisata ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi anda yang ingin berwisata melepas kejenuhan di akhir pekan.

Letak pengunungan ini berjarak tempuh sekitar 64 kilometer perjalanan dari Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan tempo paling lama dua jam perjalanan darat. Sementara dari Kota Unaaha Kabupaten Konawe jarak tempuh kurang dari 1 jam perjalanan.

Baca Juga: Berjarak 150 Km dari Laut Arafura! Inilah Suku Unik Papua: Miliki Rumah Hingga 50 Meter dan Gemar Piara Babi

Jika hendak berwisata di tempat ini. Siapkan fisik dan bekal supaya kuat mencapai puncak gunung tersebut.

Puncak ahuawali tak dapat dilalui kendaran. Sehingga wisatawan akan meninggalkan kendaraan di titik star. Untuk menjajaki penggunungan itu dengan gaya khas treveling hingga sampai mencapai puncak.

Sehingga lebih banyak wisatawan yang datang ke tempat ini adalah mereka yang suka berpetualang mendaki gunung. Serta didominasi usia-usia produktif.

Menjadi kesan tersendiri. Ketika para wisatawan berlomba-lomba mencapai puncak. Karena bukan hal yang membosankan dalam ekspedisi itu suasana alamnya, sepanjang mata memandang ada obyek lain yang bisa dilihat sebagai penyemangat, seperti lembah savana, bentangan sawa, suara burung merdu, serta pepohohan rindang yang jarang terlihat di tengah kota.

Banyak wisatawan memilih waktu di sore hari dan berjalan bergerompol untuk mendaki puncak ahuawali. Karena terik sinar matahari yang sudah turun dari upuk. Serta dapat saling membantu jika salah satu wisatawan lainnya mengalami hambatan saat berjalan kaki mencapai puncak.

Baca Juga: Kok Bisa? Cerita Watu Nganten Blora: 2 Desa Ini Dilarang Saling Menikahi, Begini Muasalnya

Jika memulai perjalanan jam 05.00 sore wisatawan bisa tiba dipuncak sekitar 06.00 sore.

Setibanya di puncak. Para wisatawan mendirikan tenda . Mereka yang membawa bekal akan mengeluarkan bekalnya untuk disantap dengan cara lesehan bersama.sambil membakar api unggun. Bernostalgia menunggu fajar tiba.

Itulah dia rangkuman dari Portal Sulut tentang Pegunungan Ahuawali, Destinasi Baru Negeri di Atas Awan Konawe Sulawesi Tenggara.*

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler