Pendaftaran Kurikulum Merdeka Dimulai, Ini Perbedaan dengan Kurikulum 2013, Guru dan Siswa Wajib Tahu!

8 Februari 2023, 05:24 WIB
Ilustrasi Kurikulum Merdeka Dimulai, Ini Cara Daftar dan Perbedaan dengan Kurikulum 2013, Guru dan Siswa Wajib Tahu /EKATERINA BOLOVTSOVA/Pexels


PORTAL SULUT - Kurikulum Merdeka telah diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 11 Februari 2022 lalu.

Pemerintah melalui Kemendikbudristek kembali membuka Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) mulai tanggal 6 Februari 2023 sampai dengan 31 Maret 2023.

Selama masa pendaftaran, Satuan Pendidikan bisa merubah opsi Kurikulum Merdeka maksimal sebanyak 3 kali.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Tenaga Honorer, Ini Penjelasan MenPANRB

Pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka melalui akun belajar.id yang ada di platform Merdeka Mengajar.

Terdapat tiga langkah untuk mendaftar melalui Platform Merdeka Mengajar, yaitu kepala satuan pendidikan perlu memastikan Akun belajar.id telah aktif.

Untuk mengetahuinya dapat melihat cara mengaktivasi Akun Belajar.id pada tautan https://bit.ly/panduanaktivasiakunbelajarid dan mengunduh Platform Merdeka Mengajar melalui Google Play atau https://guru.kemdikbud.go.id.

Selain itu, pastikan perangkat telah menggunakan versi 1.25 atau setelahnya sehingga akun belajar.id dapat digunakan.

Berikutnya, pahami esensi Kurikulum Merdeka secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar kemudian pilih satuan pendidikan yang diampu dan pelajari esensi Kurikulum Merdeka dengan menonton video singkat.

Temukan menu Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka 2023/2024 di beranda Platform Merdeka Mengajar dan tekan ‘Daftar di sini’ kemudian baca penjelasan singkat tentang langkah pendaftaran lalu pilih ‘Mulai pendaftaran’.

Selanjutnya, temukan nama satuan pendidikan dan tekan ‘Daftarkan sekarang’ kemudian tekan ‘Pelajari’ untuk menonton dua video singkat tentang Kurikulum Merdeka, lalu pilih opsi awal implementasi Kurikulum Merdeka.

Setelah memahami secara singkat tentang pilihan model implementasi Kurikulum Merdeka maka pendaftar bisa melakukan refleksi terhadap kondisi satuan pendidikan dan dapatkan rekomendasi opsi Kurikulum yang cocok untuk satuannya.

Kemudian, pada halaman Pendaftaran Kurikulum Merdeka, tekan ‘Pilih’ di bagian Pilih opsi Implementasi Kurikulum Merdeka.

Isi kuesioner kesiapan guru untuk merefleksikan kondisi satuan pendidikan dan dapatkan rekomendasi opsi implementasi Kurikulum Merdeka, tekan ‘Lihat rincian hasil kuesioner’ untuk melihat detail hasil kuesioner yang telah diisi.

Selanjutnya, satuan pendidikan dapat memilih opsi implementasi Kurikulum Merdeka sesuai kondisi satuan pendidikan dan pilih opsinya lalu tekan ‘Pilih dan selesaikan pendaftaran'.

Pilihan akhir opsi implementasi Kurikulum Merdeka tetap dikembalikan kepada masing-masing satuan pendidikan.

Baca Juga: Pastikan Kuota ASN PPPK Guru Terpenuhi, Panselnas Umumkan Hasil Seleksi Pertengahan Februari 2023

Setelah menyelesaikan langkah-langkah pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka maka pendaftar harus menunggu Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek.

Surat itu akan diterbitkan pada halaman Info Terkini pada Platform Merdeka Mengajar dan laman Kurikulum Merdeka di https://kurikulum.kemdikbud.go.id.

Sambil menunggu Surat Keputusan, disarankan agar memperdalam pemahaman tentang Kurikulum Merdeka dengan mengikuti Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar.

Selain itu, pendaftar juga dapat memahami Kurikulum Merdeka melalui Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022 pada halaman Info Terkini atau menemukan informasi terkait Prinsip Dasar dan Pengenalan Kurikulum pada menu Pengenalan Kurikulum Merdeka.

Pendaftaran Kurikulum Merdeka sendiri terbagi menjadi dua bagian dan dapat dilakukan di Platform Merdeka Mengajar.

Perbedaan

Ternyata ada perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013. Apa saja?

Perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di setiap jenjang pendidikan dapat ditilik berdasarkan kerangka dasar kurikulum, kompetensi yang dituju, struktur kurikulum, penilaian, pembelajaran, perangkat ajar yang disediakan pemerintah, dan peringkat kurikulum masing-masing.

Mengutip dari web resmi Sistem Informasi Kurikulum Nasional Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikbud, seperti ini perbandingan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

1. Terdapat mata pelajaran IPAS (ilmu pengetahuan alam dan sosial) yaitu paduan IPA dan IPS di SD yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

2. Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan di SD yang menggunakan Kurikulum Merdeka, bergantung pada kesiapan sekolah.

3. SD atau siswa dengan Kurikulum Merdeka dapat memilih minimal satu dari empat mata pelajaran seni dan budaya, yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari.

4. Capaian belajar di SMA dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase, bukan per kompetensi dasar/KD, yaitu:

Fase A, umumnya setara dengan kelas 1 dan 2 SD
Fase B, umumnya setara dengan kelas 3 atau 4 SMP
Fase C, umumnya setara dengan kelas 5 atau 6 SMA.

Baca Juga: Seluruh ASN, TNI, dan Polri Wajib Lapor Harta Kekayaan, Ini Pernyataan Menteri PANRB 

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SMP/MTs/SMPLB

1. Mata pelajaran informatika adalah mapel wajib di SMP dengan Kurikulum Merdeka.

2. SMP atau peserta didik bisa memilih minimal 1 dari 5 mata pelajaran seni dan prakarya yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, atau prakarya.

3. Capaian belajar di SD dengan Kurikulum Merdeka terdiri atas 1 fase (bukan per kompetensi dasar/KD) yakni fase D yang umumnya setara kelas VII, VIII, dan IX SMP.
Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SMA/MA/SMALB

1. Mapel IPA dan IPS di kelas X SMA belum dipisah menjadi mapel yang lebih spesifik pada sekolah dengan Kurikulum Merdeka.

2. SMA atau siswa dengan Kurikulum Merdeka bisa memilih minimal 1 dari 5 mapel seni dan prakarya yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, atau prakarya.

3. Di kelas X, siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka akan mempelajari mapel umum (belum ada mapel pilihan).

4. Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka memilih mapel sesuai minat di kelas XI dan XII dari kelompok mapel yang tersedia.

5. Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka memilih mapel sesuai minat di kelas XI dan XII dari kelompok mapel yang tersedia.

6. Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.

7. Capaian belajar di SMA dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase, yakni fase yang umumnya setara dengan kelas X SMA dan fase F yang umumnya setara dengan kelas XI dan XII SMA.

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SMK

1. SMK atau siswa dengan Kurikulum 2013 bisa memilih minimal 1 dari 5 mapel seni dan prakarya yakni seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni rupa dan bisa diganti di semester selanjutnya sesuai dengan minat.

2. SMK atau siswa dengan Kurikulum Merdeka bisa memilih minimal 1 dari 5 mapel seni dan prakarya yaitu seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, prakarya.

3. Capaian belajar di SMK dengan Kurikulum Merdeka disusun per fase, yaitu fase E yang umumnya setara kelas X SMK dan fase F yang umumnya setara kelas XI, XII, dan XIII SMK.

4. Muatan kejuruan di Kurikulum 2013 terdiri atas:

Kelompok mapel dasar bidang keahlian dan kelompok mapel dasar program keahlian di kelas X
Kelompok mapel kompetensi keahlian di kelas XI, XII, dan/atau XIII

5. Kelompok mapel kejuruan di Kurikulum Merdeka terdiri atas mapel:

Matematika dan bahasa Inggris di fase E dan F

Informatika, proyek ilmu pengetahuan alam dan sosial, dan dasar-dasar program keahlian di fase E

Proyek kreatif dan kewirausahaan, konsentrasi keahlian, praktik kerja lapangan, dan mapel pilihan di fase F.

6. Struktur Kurikulum 2013 di SMK mengacu pada spektrum keahlian SMK yang ditetapkan pemerintah atas bidang keahlian, program keahlian, dan kompetensi keahlian. Sementara, Kurikulum Merdeka terdiri atas bidang keahlian dan program keahlian saja.

7. SMK dengan Kurikulum 2013 hanya bisa menyelenggarakan kompetensi keahlian yang tercantum dalam spektrum keahlian SMK.

8. SMK dengan Kurikulum Merdeka yang bekerja sama dengan industri mitra bisa membuat konsentrasi keahlian (sebelumnya disebut kompetensi keahlian) berdasarkan kebutuhan dunia kerja.

Baca Juga: Kabar Terbaru, Ini Jadwal Pencairan THR dan Gaji Ke-13 untuk PNS, TNI, Polri dan Pensiunan

9. Struktur Kurikulum 2013 SMK terdiri atas Kelompok Muatan Nasional, Kewilayahan, dan Peminatan Kejuruan. Sementara, Kurikulum Merdeka terdiri dari kelompok mapel umum dan kejuruan saja.

10. Jam pelajaran (JP) di SMK Kurikulum 2013 diatur per minggu atau per program (3 atau 4 tahun), alokasi waktu bisa rutin per minggu/semester maupun fleksibel, tetapi ada nilai hasil belajar seluruh mapel di akhir setiap semester.

11. Jam pelajaran (JP) di SMK Kurikulum Merdeka diatur per tahun atau per fase, alokasi waktu fleksibel untuk mencapai JP.

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

1. Kompetensi yang dituju di Kurikulum 2013 yaitu kompetensi dasar (KD), dinyatakan dalam poin-poin yang diurutkan untuk mencapai kompetensi inti (KI) per tahun.

2. KI pada Kurikulum 2014 terdiri atas sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. KD dan KI 1 dan 2 hanya ada di mapel pendidikan agama dan budi pekerti dan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.

3. Kurikulum Merdeka menyasar capaian pembelajaran, disusun per fase, dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, juga keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.

4. Jam pelajaran Kurikulum 2013 diatur per minggu dengan alokasi waktu rutin mingguan per semester sehingga siswa akan memperoleh nilai hasil belajar setiap mapel di akhir tiap semester. Sementara, jam pelajaran Kurikulum Merdeka diatur per tahun sehingga alokasi waktu untuk mencapainya bisa fleksibel.

5. Sekolah dengan Kurikulum 2013 diarahkan memakai pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis tematik integratif. Sementara, sekolah dengan Kurikulum Merdeka bisa menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mapel, tematik, atau terintegrasi.

6. Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka yakni pembelajaran reguler dan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

7. Kurikulum 2013 memakai pendekatan pembelajaran saintifik untuk semua mapel, sedangkan Kurikulum Merdeka memakai pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa.

8. Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya fokus pada intrakurikuler atau tatap muka, sedangkan Kurikulum Merdeka menggunakan paduan pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

9. Kokurikuler di Kurikulum 2013 memperoleh alokasi beban belajar maksimal 50% di luar jam tatap muka, tetapi tidak diwajibkan dalam kegiatan khusus terencana sehingga umumnya diserahkan pada kreativitas guru pengampu.

10. Penilaian pada Kurikulum 2013 memakai penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan deteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar siswa dengan berkesinambungan.

11. Penilaian dalam Kurikulum Merdeka fokus pada penguatan asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian siswa.

12. Penilaian pada Kurikulum 2013 menguatkan pelaksanaan penilaian autentik di setiap mapel, sedangkan Kurikulum Merdeka terutama pada proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

13. Penilaian dalam Kurikulum 2013 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sementara, Kurikulum Merdeka tidak melakukan pemisahan ini.

14. Kurikulum 2013 disertai perangkat pedoman implementasi kurikulum, panduan penilaian, dan panduan pembelajaran setiap jenjang.

15. Kurikulum Merdeka disertai perangkat panduan pembelajaran dan asesmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila, panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan program pembelajaran individual, dan modul layanan bimbingan konseling.

16. Pemerintah menyediakan perangkat ajar buku teks dan buku nonteks di Kurikulum 2013.

17. Di Kurikulum Merdeka, pemerintah turut menyediakan perangkat ajar berupa contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh proyek penguatan profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler