Ancaman Pergerakan Tanah Harus Jadi Perhatian Bersama, Ini Ungkapan Wagub DKI

8 Maret 2022, 19:48 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. /Instagram @arizapatria/

PORTAL SULUT - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa ancaman pergerakan tanah di sejumlah wilayah Ibu Kota harus menjadi perhatian bersama.

"Terkait ancaman pergerakan tanah ini, sesuatu yang baru di Jakarta dan harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Dikutip antaranews, Riza menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta juga telah memerintahkan camat dan lurah melakukan pemantauan terhadap ancaman pergerakan tanah, selain dinas terkait juga melakukan penelitian terhadap pergerakan tanah yang dapat mengakibatkan ancaman longsor itu.

Baca Juga: Astaga ! 8 Provinsi Ini Hilang di Peta Indonesia, Berikut Penyebanya

"Ya lurah dan camat sudah melakukan pemantauan, di dinas-dinas terkait telah melakukan penelitian terkait fenomena ancaman pergerakan tanah ini.

Kami harap menjadi perhatian kita harus lebih hati-hati terhadap ancaman seperti pergerakan tanah, di Jakarta ternyata bukan hanya masalah banjir, gempa, tapi pergeseran tanah juga," ucap Risa.

Meski demikian, Riza menyebut sampai saat ini pihaknya belum menyiapkan tempat pengungsian sebagai antisipasi terhadap ancaman bencana akibat pergerakan tanah, seperti banjir yang telah tersedia.

"Mungkin belum sejauh itu ya. Kalau pengungsian untuk banjir sudah 'stand by', tapi kalau memang dibutuhkan pengungsian tempat-tempatnya sudah siap," ucapnya.

Namun, kata politikus Partai Gerindra itu, pihaknya tetap mengantisipasi potensi terjadinya ancaman pergerakan tanah tersebut meskipun belum menyiapkan panduan bagi warga mengantisipasi hal itu.

"Ya kita akan (berusaha) antisipasi karena ini sesuatu yang baru bagi DKI, namun tetap jadi perhatian kita.

Baca Juga: Tes Antigen dan PCR Tidak Dibutuhkan, Asal Pelaku Perjalanan Penuhi Syarat Ini

Memang belum ada buku panduan terkait pergerakan tanah, yang ada baru terkait pengendalian banjir. Tapi semua bencana kita inventarisir, data, teliti, evaluasi," tuturnya.

Sebelumnya, BPBD menyebut sejumlah wilayah masuk dalam zona menengah potensi pergerakan tanah.

"Prakiraan wilayah potensi terjadi pergerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan pergerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," tulis akun Instagram @bpbddkijakarta.

Info itu menyebutkan, informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah untuk pergerakan tanah.

Wilayah yang masuk zona menengah ada di dua wilayah yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Jakarta Selatan: Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan.

Jakarta Timur: Kramat Jati dan Pasar Rebo.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler