Gunakan Mobil Listrik, Jakarta ke Bali Hanya Rp 200 Ribu

4 Januari 2021, 06:43 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan uji coba mobil listrik dan pengecekan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. /Dok. Setkab.go.id/

PORTAL SULUT - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, melakukan uji coba mobil listrik.

Serta pengecekan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali, Sabtu 2 Januari 2021.

Erick menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama pada industri mobil listrik, diharapkan mampu menjadi salah satu pemain utama di industri ini.

Baca Juga: Kabar Baik, Pelanggan Listrik 450 VA dan 900 VA Dapat Token Gratis, Begini Caranya

“Saya sudah perintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya pasca pandemi. Alhamdulillah, PLN sudah on-track dan sudah ikut dalam konsorsium BUMN untuk pembuatan EV battery bekerja sama dengan perusahaan dari Korea dan Cina,” ujarnya, seperti dikutip Portal Sulut dari Setkab.go.id.

Ditambahkan Erick, pihaknya akan menjajaki kerja sama dengan Tesla, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat.

“Insyaallah, di bulan Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kabar Baik, BPNT, PKH, BST Cair 4 Januari 2021

Keyakinan Indonesia akan mampu menjadi pemain utama industri mobil listrik salah satunya didasari oleh sumber daya alam Indonesia yang mendukung.

Sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel yang terbesar mendukung Indonesia jadi produsen utama sumber daya baterai mobil tersebut.

“Baterai sendiri merupakan komponen utama dalam produksi mobil listrik. Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik,” kata Erick.

Baca Juga: Kabar Baik, BPNT, PKH, BST Cair 4 Januari 2021

Pada kesempatan yang sama Erick juga mengungkapkan bahwa tim PLN telah melakukan uji coba mengendarai mobil listrik dari Jakarta ke Bali.

“Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM (Bahan Bakar Minyak) ongkosnya adalah Rp1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” ungkapnya.

Erick mengharapkan keberadaan mobil listrik nantinya juga akan mampu menekan impor BBM Indonesia.

Baca Juga: 4 Januari 2021, Gisel dan MYD Akan Bertemu di Polda Metro Jaya

“Kita semua harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini kita impor 1,5 juta  barel per hari untuk BBM atau setara 200 triliun per tahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri,” ujarnya.

Tak hanya manfaat bagi ekonomi, imbuhnya, mobil listrik juga membawa manfaat bagi lingkungan.

Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Anda Belum Bekerja? Apotek K-24 Lagi Buka Lowongan, Begini Cara Daftarnya

“Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30 persen untuk isi daya di malam hari,” ujarnya.

Hal ini sudah sesuai dengan perintah Menteri BUMN itu ke PLN sejak awal agar memperbaiki layanan kepada masyarakat dan juga mengubah strategi usahanya sesuai dengan pola kehidupan masyarakat karena pandemi, yaitu agar PLN terus mengantisipasi pengembangan mobil listrik.

“Selain mengantisipasi mobil listrik, sudah seharusnya juga PLN aktif mengembangkan kompor listrik. Hal ini adalah solusi menekan impor bahan bakar,” pungkas Menteri BUMN Erick Thohir. ***

Editor: Ainur Rofik

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler