Polri Rilis Foto 11 Orang Masuk DPO Teroris

3 Desember 2020, 07:17 WIB
DPO tindak pidana teroris. /Divisi Humas polri


PORTAL SULUT - Polisi merilis nama dan foto daftar pencarian orang (DPO) kasus teroris. Ada 11 nama yang dirilis.

"Bagi masyarakat yang mengetahui keberedaan para DPO agar segera menghubungi Kepolisian terdekat," tulis akun twitter @DivHumas_Polri.

Baca Juga: Bikin Terharu Lihat Perjuangan Driver Ojol Difabel. Ini Videonya

Berikut nama-nama yang masuk dalam DPO tindak pidana terorisme:

1. Ali Ahmad alias Ali Kalora.

2. Qatar alias Farel alias AnaS.

3. Askar alias jaid alias Pak Guru

4. Abu Alim alias Ambo.

5. Nae alias Galuh alias Mukhlas.

6. Khairul alias Irul alias Aslan;

7. Jaka Ramadhan alias Krima alias Rama;

8. Akun alias Adam alias Musab alias Alvin Ashori;

9. Rukli;

10. Suhardin alias Hasan Pranata;

11. Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Baca Juga: Berapa Jumlah THR Natal 2020? Berikut Aturan dan Ketentuan yang Harus Diketahui Karyawan

Polri mengimbau kepada para DPO untuk segera menyerahkan diri. Polri juga meminta bantuan kepada masyarakat apabila melihat orang seperti di dalam gambar, harap segera melapor ke polisi setempat.

"Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang perubahan atas UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang penetapan peraturan pemerintahan pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme menjadi undang-undang dan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia, diimbau kepada para DPO agar segera menyerahkan diri kepada aparat Kepolisian," tulis keterangan dalam foto yang menampilkan para DPO.

Baca Juga: Ini Penyebab 1 Juta Karyawan Belum Terima Subsidi Gaji. Apakah Masih Bisa Cair?

Dikutip dari Antara, Pasukan khusus yang diturunkan dari Mabes TNI untuk memburu kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora tiba di Palu, Sulawesi Tengah.

"Pasukan khusus seperti yang telah disampaikan Panglima TNI telah datang dan satuannya setingkat peleton, itu adalah tim pendahulu, nanti tim intinya juga akan datang berikutnya, waktunya sedang diatur," kata Komandan Korem 132/Tadulako Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, di Palu, Selasa 2 Desember 2020,

Ia mengatakan tujuan dari kedatangan tim khusus TNI ini adalah untuk mengefektifkan pengejaran pencarian dan penumpasan terhadap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

"Itu tujuan utamanya dan pasukan yang datang mereka terdiri dari Kostrad dan Marinir yang mempunyai keahlian intel dan tempur. Jadi sinergitas TNI dan Polri selama ini yang terbangun dalam Satgas Tinombala akan mendapatkan kekuatan yang lebih besar dengan kedatangan pasukan khusus ini," katanya.

Baca Juga: Gantikan Luhut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim

Danrem menegaskan kedatangan pasukan khusus ini sangat berarti untuk bisa cepat menemukan titik persembunyian dan pengejaran terhadap kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora tersebut.

"Mereka berada di suatu wilayah bila terjadi kontingensi mereka akan bergerak dan pasukan khusus ini bertugas sampai kelompok MIT itu bisa dilumpuhkan sampai tuntas," katanya.

Komandan Korem 132/Tadulako itu mengatakan, saat ini Satgas Tinombala masih melakukan pelacakan dan perburuan terhadap DPO MIT Poso, yang keberadaannya dicurigai masih di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Mendadak, Luhut Pandjaitan Diganti Mentan Syahrul Yasin Limpo. Ada Apa?

"Sekitaran wilayah Sigi, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka telah bergerak ke wilayah lain dan kita sedang melaksanakan pencarian," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan pasukan khusus TNI untuk memburu kelompok MIT Poso yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan keji terhadap warga di Lembantongo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Jumat 29 November 2020 yang menyebabkan empat korban jiwa dan beberapa rumah warga dibakar.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler