Network
Mengutip ayat Al-Qur'an yang menggambarkan momen tersebut, Gus Baha mengatakan,
"Maka seseorang mati itu yang kejat kejat itu betisnya, maka istilah nya Al Qur'an, 'dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan) kepada tuhanmu lah pada hari itu kamu dihalau (QS. Al-Qiyamah 29-30)."
Pernyataan ini menggambarkan momen ketika seseorang bersiap meninggalkan dunia.
Gus Baha kemudian menjelaskan bahwa orang yang akan meninggal akan mengalami keadaan di mana betisnya menempel atau bersentuhan satu sama lain, seolah-olah dipasangkan.
Ia mengatakan bahwa seseorang yang bergerak aktif, seperti bermain sepak bola, akan jarang mengalami keadaan seperti ini.
Sebaliknya, ketika betis terus menempel atau digesek-gesekan, itu bisa menjadi tanda bahwa kematian sudah mendekat.
Dengan penjelasan ini, Gus Baha memberikan nasihat kepada pendengarnya untuk segera bertaubat jika mereka merasakan tanda-tanda kejadian di betis tersebut.
Pemberian nasihat ini bertujuan agar setiap individu dapat lebih memperhatikan kehidupan rohani mereka dan bersiap menghadapi akhir hayat dengan amal yang baik.
Pentingnya bertaubat dan memperbanyak amal sholeh menjadi pesan sentral yang ingin disampaikan Gus Baha dalam ceramahnya.***
