Sebab Hilangnya Pahala Puasa, Buya Yahya: Mari Jaga Lisan Kita

- 24 April 2022, 16:13 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya /Tangakapan layar Youtube Al Bahjah TV

Jahal adalah melakukan sesuatu yang tidak pernah kita renungkan yang mengakibatkan sesuatu yang membahayakan, kalimatnya menjadikan adu domba dan terjadi pertikaian.

Buya Yahya juga mengatakan bahwa dalam berpuasa hendaknya kita waspada dalam menjaga lisan kita, puasa yang dikerjakan sah, tetapi apabila setiap hari berkata kotor, menggunjing orang, meremehkan orang, kadang tanpa disadari kita merendahkan orang, padahal hal tersebut menjadikan pahala puasa kita terhapus.

Baca Juga: 3 Golongan yang Doanya Tidak Ditolak dan Cepat Dikabul Allah Kata Ustadz Adi Hidayat, Nomor 2 Paling Istimewa

Bahkan begitu pentingnya kita menjaga lisan kita agar tidak mengutuk, sekalipun kita didzolimi, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk tidak membalas cacian mereka, dan mengatakan ‘inni shoimun’ sebanyak 2 kali dan diucapkan dengan kekhusyukan.

Inni shoimun yang pertama kali kita ucapkan adalah untuk mengingatkan diri kita, bahwa kita sedang puasa, sehingga kita tidak boleh membalas cacian tersebut, yang kedua diucapkan untuk mengingatkan orang yang mencaci kita, agar berhenti untuk berkata kotor.

Maknanya adalah agar kita tidak terpancing emosi yang terjadi akibat kesalahan orang lain, jika kita terpancing sudah pasti hinaan dan cacian yang keluar dari mulut kita akan menghapus pahala puasa kita.

“Maka dari itu hendaknya dalam berpuasa kita bisa menghindarkan diri dari hal-hal yang membuat Allah SWT murka,”kata Buya Yahya.

Selama berpuasa, hendaknya lisan kita harus dijaga, melatih emosi kita sehingga ketika keluar dari bulan Ramadhan kita tidak mudah terpengaruh oleh berita apapun yang sampai ke telinga kita, diantaranya adalah berkata bohong dan menjerumuskan atau melakukan sesuatu tindak kebohongan.

Baca Juga: Bolehkah Berdoa Minta Seseorang Jadi Jodoh Kita? Begini Penjelasan Ustadz Salim A Fillah

“Mari di bulan Ramadhan ini kita jaga lisan kita, agar tidak berkata bohong, tidak mengucapkan kalimat yang menjadikan seseorang bermusuhan, dan yang menyakiti orang,” kata Buya Yahya.

Halaman:

Editor: Randi Manangin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah