Artinya, manusia tak lepas dari keterbatasan sebagai makhluk. Dimana terbatask dengan satu analisa yang dibatasi oleh keterbatasan manusia.
"Bumi kokoh seperti ini kok, hancur nunggu pemanasan global, menunggu macam-macam, kalau cairan Afrika meleleh, kalau sistem bumi tata surya sudah hancur, sistem galaksi sudah hancur,"
Baca Juga: Agama Tidak Ribet, Kata Ustadz Abdul Somad Inilah Cara Bayar Hutang Puasa Ramadhan yang Menumpuk
Jadi dengan segalah ilmiahnya manusia membayangkan kiamat.
Disinilah kata Gus Baha, Allah memiliki hak preogratifnya menyebut bila kiamat itu sudah dekat.
"Makanya Allah itu sering berkali-kali kalau cerita kiamat, cerita hal mukhal pasti ditutup itu mudah bagi Allah," tuturnya.
Pada akhirnya kata Gus Baha, disinilah letak bodohnya manusia yang sering mengalisa tentang hari kiamat berdasarkan kacamatanya.
"Ya pasti tidak sambung. Allah itu azali dianalisa dengan sesuatu yang hadis, yang sekarang, yang berubah, yang rusak. Makanya para pencari Tuhan yang murni dengan rasional tentu tidak akan ketemu," tuturnya.****