Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Idul Adha 2023

18 Juni 2023, 13:16 WIB
Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Idul Adha 2023 /Freepik/@pvproduction

PORTAL SULUT - Berikut ini jadwal, niat dan keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Idul Adha 2023.

Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah dua puasa sunnah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan DZulhijjah sebelum Idul Adha.

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Zulhijjah, kemudian diikuti oleh puasa Arafah pada tanggal 9 DZulhijjah.

Baca Juga: Dahulukan Mana Berkurban atau Aqiqah? Buya Yahya Berikan Penjelasan

Merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, Hari Raya Idul Adha diperkirakan akan jatuh pada hari Kamis 29 Juni 2023.

Namun demikian, penetapan resminya hingga kini belum ditetapkan oleh pemerintah. Keputusan resmi ini nanti akan diumumkan melalui sidang isbat yang akan di gelar pada hari Minggu 18 Juni 2023.

Berbeda dengan pemerintah, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu 18 Juni 2023.

Penetapan ini berdasarkan hasil hisab wujudul hilal oleh Lembaga Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah pada Januari 2023 silam.

Keputusan ini juga tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023. Di dalam maklumat tersebut disebutkan jadwal hari-hari penting islam tahun 2023 ini sebagai berikut:

Baca Juga: Inilah Rahasia Agar Daging Kurban Tidak Haram Dimakan Oleh Panitia, Menurut Ustadz Abdul Somad

1 Ramadhan 1444 H: Kamis 23 Maret 2023

1 Syawal 1444 H (Idul Fitri): Jumat, 21 April 2023

1 Dzulhijjah 1444 H: Senin, 19 Juni 2023

9 Dzulhijjah 1444 H (Hari Arafah): Selasa, 27 Juni 2023

10 Dzulhijjah 1444 H (Idul Adha): Rabu, 28 Juni 2023

Nah, ketika kita hendak melakukan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, maka salah satu syarat sah yang harus kita lakukan adalah berniat.

Ini karena semua bentuk ibadah, termasuk ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah, dinilai tidak sah tanpa didahului dengan niat.

Baca Juga: Amalan Sunnah Rasulullah, Inilah Doa Nabi Muhammad SAW Ketika Turun Hujan

Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim berikut:

Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Seseorang akan mendapatkan apa yang ia niati. Barangsiapa melakukan hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa melakukan hijrah karena harta yang dicari, atau karena perempuan yang dinikahi, maka hijrahnya sesuai dengan yang dituju.

Karena puasa Tarwiyah dan Arafah termasuk puasa sunnah, maka niatnya tidak harus dilakukan di waktu malam sejak Maghrib hingga terbit fajar, melainkan boleh dilakukan pada siang hari hingga waktu Zuhur tiba asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum dan lainnya.

Selain itu, sebagimana niat dalam ibadah-ibadah yang lain, niat puasa Tarwiyah dan Arafah harus dilakukan di dalam hati dan dianjurkan untuk diucapkan di lisan. Jika hanya diucapkan di lisan saja sementara dalam hati tidak berniat, maka puasanya dinilai tidak sah. Ini karena menurut para ulama, tempat niat adalah hati, bukan lisan.

Baca Juga: Belum Mampu Naik Haji, Inilah Amalan yang Keutamaannya Hampir Setara dengan Naik Haji

Adapun niat puasa Tarwiyah adalah sebagai berikut:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi Ta‘aala. Saya berniat melakukan puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.

Sementara untuk niat puasa Arafah adalah sebagai berikut:

Nawaitu shauma ‘Arafata sunnatan lillaahi Ta‘aala. Saya berniat melakukan puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.

Demikian tata cara melakukan niat puasa Tarwiyah dan puasa Arafah secara ringkas.

Jika kita hendak berpuasa di hari Tarwiyah dan Arafah, maka kita harus memperhatikan tata cara niatnya. Ini karena keabsahan dan kesempurnaan sebuah ibadah tergantung pada niat.

Tak terkecuali dalam melakukan puasa Tarwiyah dan Arafah, kita harus melakukan niat dengan benar agar puasa kita dinilai sah dan mendapatkan pahala dengan sempurna.

Lantas apa keutamaannya?

Keutamaan Puasa Arafah (puasa 9 Zulhijjah) seperti dikutip dari instagram @bimasislam.

Imam Ibnu Al-Muflih dalam kitab Al-Furu’ menjelaskan, “Dianjurkan puasa sepuluh hari bulan Zulhijjah, dan yang paling dianjurkan adalah pada tanggal 9 Zulhijjah, yaitu hari Arafah, menurut kesepakatan (ijma’) ulama.”

1. Dosa setahun sebelum hari Arafah dan dosa setahun berikutnya akan diampuni oleh Allah.

2. Puasa Arafah bernilai 1000 hari puasa di luar Arafah.

3. Mendapatkan pahala seperti pahala yang didapatkan oleh Nabi Isa.

4. Dibukakan 30 pintu kebaikan dan 30 ditutup keburukan.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler