PORTAL SULUT - Meksiko menjadi negara yang paling berbahaya bagi para jurnalis di luar zona peperangan, seperti di Ukraina.
Itu menurut federasi jurnalis internasional (IFJ) yang melaporkan tentang jumlah kekerasan terhadap para jurnalis yang bertugas.
Jumlah jurnalis yang terbunuh saat melakukan pekerjaan pada 2022 ini melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Banyak yang Mengira Kucing, Ini Fakta Mengejutkan si Imut Hello Kitty
Federasi jurnalis internasional (IFJ) melaporkan, pada tahun ini 67 jurnalis dan staf media terbunuh di seluruh dunia, sementara pada tahun 2021 berjumlah 47 orang.
Mengutip Associated Press, kelompok yang berbasis di Brussels juga menyebutkan, 375 jurnalis saat ini dipenjara karena pekerjaan mereka.
Tiga negara yang paling banyak memenjarakan wartawan adalah Cina, Myanmar dan Turki.
Jumlah tersebut juga meningkat dibandingkan dengan tahun 2021. Tahun lalu, IFJ melaporkan 365 jurnalis berada di balik jeruji besi.
Dari fakta tersebut, IFJ itu meminta pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih konkret untuk melindungi jurnalis da kebebasan pers.
Perang Rusia di Ukraina, kekacauan di Haiti dan meningkatnya kekerasan oleh kelompok-kelompok kriminal di Meksiko berkontribusi pada lonjakan 30 persen itu.