Bak Bom Hidup, Granat Aktif Bersarang di Dada Seorang Tentara Rusia

- 12 November 2022, 20:46 WIB
Foto X-ray menunjukkan proyektil granak aktif bersarang di dada seorang tentara Rusia. /Foto: East2West via Metro/
Foto X-ray menunjukkan proyektil granak aktif bersarang di dada seorang tentara Rusia. /Foto: East2West via Metro/ /

PORTAL SULUT - Seorang tentara Rusia bak bom hidup setelah proyektil granat aktif bersarang di dadanya.

Tim ahl bedah Rusia yang mencoba menyelamatkannya pun harus mengenakan baju besi anti bom saat membedahnya.

Sersan Junior Nikolay Pasenko (41) terluka parah pekan lalu ketika unitnya disergap oleh pasukan Ukraina.

Baca Juga: Daftar Lengkap Pemain Timnas Argentina, Dybala Jadi Kejutan

Tentara Rusia itu punya misi untuk membalas tembakan ketika tiba-tiba terjadi ledakan besar dan dia merasakan sakit yang tajam di dadanya.

Nikolay segera menyadari bahwa dia telah terkena proyektil yang tidak meledak dari peluncur granat Ukraina.

Proyektil itu menghancurkan tulang rusuknya dan tertanam di sebelah jantungnya.

Pria berusia 41 tahun itu dilarikan ke rumah sakit darurat di Belgorod, 40 kilometer utara perbatasan dengan Ukraina.

Sinar-X mengungkapkan bahan peledak telah merobek paru-parunya.

Proyektil akatif itu telah bersarang di dekat tulang belakangnya antara aorta dan vena cava inferior - vena terbesar di tubuh.

Setelah melihat bom bersarang di dadanya, Pasenko awalnya menolak operasi karena tak mau membahayakan ahli bedah.

"Saya menentangnya. Saya tidak ingin para dokter menderita karena amunisinya bisa meledak,” katanya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Minum Kopi yang Bikin Anda Cepat Tua

"Jadi kami akan meledak bersama-sama," jawab kepala ahli bedah militer Lt-Kolonel Dmitry Kim, yang menyuruh petugas medisnya untuk mengenakan pelindung tubuh.

Pakar medis mengatakan kemungkinan ledakan 'sangat tinggi', tetapi kegagalan untuk beroperasi akan membuat tentara Rusia itu berisiko mengalami pendarahan fatal.

Para dokter militer bersama dengan rekan-rekan sipil mereka mengenakan pelindung tubuh dalam baju medis.

"(Mereka) melanjutkan operasi yang sangat rumit ini," kata sebuah pernyataan dari kementerian pertahanan Rusia.

Dengan segala rintangan, operasi itu sukses.

Pasenko kemudian berterima kasih kepada petugas medis dan mengatakan bahwa mereka adalah 'pahlawan sejati'.

"Kami diperingatkan ada risiko ledakan amunisi, tapi tidak ada yang menolak," kata Letkol Kim.

"Tidak setiap hari Anda mengeluarkan [bahan peledak] dari seseorang, dan di tempat di mana bergerak ke kanan atau kiri dapat menyebabkan kematian pasien."

Sepanjang operasi, tim bedah kedua bersiaga untuk berjaga-jaga jika bahan peledak meledak di tengah-tengah prosedur.

"Terima kasih saya kepada ahli bedah Dmitry Kim dan saya akan berterima kasih kepadanya selama sisa hidup saya," kata Pasenko setelah operasi.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Metro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah