Para peneliti menduga seleksi alam untuk kejinakan dalam domestikasi mengarah pada produksi sel-sel puncak saraf yang lebih sedikit pada hewan (terkait dengan rangsangan dan ketakutan).
Hal itu pada gilirannya dapat menyebabkan perubahan dalam respons stres, ukuran otak, dan morfologi tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Inilah Sekolah Paling Angker di Dunia, Apakah di Indonesia?
Studi ini menunjukkan bagaimana kucing sangat berguna di masa lalu, di peternakan dan di kapal.
Hubungan mereka dengan manusia lebih dari sekadar mencari sumber makanan yang mudah.
Kucing domestik terus dipilih sebagai hewan peliharaan berdasarkan temperamen mereka, kata para peneliti, menjadikannya subjek yang cocok untuk domestikasi.
Mengutip Science Alert, penelitian ini telah dipublikasikan di Royal Society Open Science.***