Network
PORTAL SULUT - Seakan tak terpengaruh dengan peperangan di Ukraina, Rusia berhasil membuat perjanjian bisnis dengan lebih dari 130 negara.
Tak hanya itu, lebih dari 690 kesepakatan ditandatangani negara-negara terlibat selama empat hari Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2022.
Bukan hanya negara-negara yang dianggap bersahabat, tapi juga dengan negara-negara tak bersahabat turut andil dalam kesepakan itu.
Baca Juga: Ini Rencana Peran Putera Mahkota Arab Saudi dalam Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Indonesia
Adapun nilai perjanjian bisnis anara 130 negara dengan Rusia itu senilai 5,6 triliun rubel atau setara Rp1,4 kuadriliun.
Artinya, SPIEF ke-25 yang diadakan dari tanggal 15 hingga 18 Juni itu menghasilkan kesepakatan 30 persen lebih tinggi dari tahun lalu, yaitu 3,8 triliun rubel.
Terlepas dari situasi politik yang tegang sejak invasi Rusia di Ukraina, pejabat dan pengusaha dari lebih dari 130 negara itu tetap mengambil bagian dalam forum kali ini.
Bahkan, perwakilan dari negara-negara yang masuk dalam daftar negara ‘tidak bersahabat' dengan Rusia pun turut ambil bagian dalam kesepakatan.
Hal ini dinilai ironi, lantaran sebelumnya mereka adalah pihak-pihak yang ikut menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Program bisnis forum mencakup 214 acara, yang fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, dan teknologi negara Rusia bersama global.
