Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang

- 21 Mei 2022, 14:32 WIB
Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang
Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang /Aljazeera

"Pilihan terakhir apa? Tanpa makanan kita akan mati. Itu akan terjadi seratus persen,” ucapnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Perusahaan gas yang dikelola negara, Litro Gas, hanya bisa mendistribusikan 80.000 tabung per hari pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Baca Juga: Cari Tahu! Begini Cara Penularan Cacar Monyet pada Manusia

Jumlah tersebut dikatakan Kepala Litro Gas, Vijitha Herath masih sangat jauh untuk mengisi kekurangan sebanyak 3,5 juta tabung gas yang diperkirakan dibutuhkan pasar.

Saat ini, Sri Lanka tengah bergelut dengan krisis, kegiatan ekonomi melambat, kekurangan devisa, bahan bakar dan obat-obatan tengah dihadapi negara berpenduduk 22 juta tersebut.

Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe berjanji akan menuntaskan krisis pangan yang terjadi dengan membeli cukup pupuk untuk musim tanam berikutnya.

Keputusan larangan semua pupuk kimia yang dicetuskan pada bulan April tahun lalu oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa mengakibatkan berkurangnya hasil panen secara drastis meskipun di tengah jalan pemerintah telah membatalkan larangan tersebut.

"Meskipun mungkin tidak ada waktu untuk mendapatkan pupuk untuk musim Yala (Mei-Agustus) ini, langkah-langkah sedang diambil untuk memastikan stok yang memadai untuk musim Maha (September-Maret)," kata Wickremesinghe dalam sebuah pesan di Twitter, Kamis.

"Saya dengan tulus mendesak semua orang untuk menerima gawatnya situasi yang terjadi," tuturnya menambahkan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menyampaikan Sri Lanka akan mendapatkan bantuan hibah darurat senilai 3 Juta dolar AS (Rp44 miliar) dari Jepang untuk keperluan obat-obatan dan makanan.

Halaman:

Editor: Adisumirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah